Bagikan :
Sonora.ID - Selama ini, sebagian besar masyarakat awam hanya mengetahui menopause, yaitu fase ketika wanita sudah tidak lagi mengalami masa menstruasi.
Umumnya, pada kondisi tersebut ada perubahan hormon pada wanita tersebut, dan berbagai keluhan mulai dirasakan jika berbagai hal tidak dijaga dengan baik.
Namun, ternyata tak hanya wanita yang bisa mengalami menopause, pasalnya pria pun juga mengalami hal tersebut.
Baca Juga: Lemah Stamina dan Hampir Ejakulasi Dini? Ini Tips Dari dr. Boyke
Andropause atau menopause pada pria, adalah kondisi yang hampir mirip dengan wanita yaitu adanya perubahan pada hormon seiring dengan bertambahnya usia.
Dokter sekaligus seksolog, dr. Boyke Dian Nugraha menyatakan bahwa salah satu gejala dari andropause ini adalah disfungsi ereksi.
“Salah satu gejalanya adalah disfungsi ereksi, berkurangnya cairan yang dikeluarkan oleh pria tersebut. Nah, untuk mengatasinya tentunya akan dicek hormon laki-lakinya,” jelas dr. Boyke.
Baca Juga: Mengenal Andropause, 'Menopause' pada Pria dan Apa Saja Ciri-cirinya
Penanganannya pun sama dengan wanita menopause yaitu dengan melakukan hormone replacement therapy bagi mereka yang jumlah hormonnya sudah sangat turun.
Dengan memberikan suntikan hormon tersebut, biasanya cairan yang dikeluarkan pun akan bertambah.
“Ejakulasinya akan banyak volumenya, ditambah lagi dia akan lebih keras, lebih baik,” sambungnya.
Lalu kapan sih biasanya pria mengalami yang dinamakan dengan andropause?
Baca Juga: Wow! Pria Juga Bisa Alami Menopause, Kenali Gejala dan Solusinya
Sama dengan wanita, masing-masing pribadi memiliki usia yang sangat berbeda-beda, pria pun demikian.
Namun, dr. Boyke menekankan biasanya andropause dengan kondisi hormon menurun signifikan biasanya terjadi pada pria usia 60 tahun ke atas.
“Banyak kasus-kasus, terutama pada pria-pria di atas usia 60 tahun. Rata-rata kalau wanita kan 49 hingga 50an, kalau pria 60an sudah mulai andropause, tapi memang hormonnya tidak berkurang drastis,” tambah dr. Boyke.
Baca Juga: Dokter Boyke: Menstruasi Dini Berisiko Timbulkan Kanker Payudara
