Kehebohan fenomena penemuan emas di pesisir pantai tersebut ternyata menuai perhatian dari sejumlah ahli. Menurut Ahli geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kemungkinan kemunculan emas di pesisir pantai sangat bisa teerjadi.
Hal ini disebabkan dari adanya sumber emas yang berada di sekitar pantai di desa Tamilow.
"Itu dimungkinkan kalau ada sumbernya di atas (hulu). Jadi kalau misalnya di gunung ada (emas) kemunginan terkikis dan terbawa air ke bagian bawah. Kalau tidak ada sumbernya pasti tidak ada," ungkap Zain dikutip dari Kompas.com.
Pada umumnya emas murni berada d bawah bebatuan yang lebih keras, salah satunya seperti kuarsa atau malihan yang ada di sekitar kawasan pengunungan.
Mineral emas yang ada di batuan tersebut terbentuk lantaran adanya endapan primer. Zain juga menyimpulkan bahwa butiran emas murni yang di dulang oleh warga desa Tamilow terbentuk dari adanya endapan plaser.
Baca Juga: Bak Taj mahal, Rumah Berlapis Emas 24 Karat Dengan Luas 5600 Hektar
"Jadi di air ini hulunya. Intinya ada pengikisan lalu terbawa dan terendap di kali dan sebagainya. Jadi kalau muara sungai sampai ke pantai maka akan sampai di pantai juga, itu namanya tipe plaser. Jadi pembentukan secara sekunder dia berhubungan dengan endapan pasir di kali dan pantai," jelasnya.
Emas yang terbentuk dari endapan primer ini biasanya di sebut dengan emas logam. Sedangkan emas yang dihasilkan dariproses endapan plaser biasanya di sebut emas alluvial.
Hal ini dikarenakan emas alluvial berbentuk biji berukuran sedikit lebih besar dari emas logam paa umumnya dan memiliki tekstur yng kasar.
Untuk emas yang ditemukan di sungai dan pantai pada desa Tamilow, Zain mengatakan bahwa emas tersebut bisa saja terjadi lantaran sumber endapan primer berada pada dataran yang jauh lebih tinggi.
Baca Juga: Inilah Sosok di Balik Kesuksesan Tim Voli Putra Indonesia Meraih Emas