7 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Menerima Tawaran Kerja dengan Gaji Tinggi

13 Mei 2021 11:35 WIB
Mendapatkan tawaran kerja baru.
Mendapatkan tawaran kerja baru. ( Shutterstock)

Sonora.ID - Mendapatkan pekerjaan adalah sebuah kabar yang menggembirakan. Apalagi jika dari pekerjaan itu, perusahaan menawarkan gaji yang menggiurkan.

Namun, Anda harus tetap waspada dengan penawaran gaji tinggi yang bisa saja menjadi jebakan untuk Anda.

Dikhawatirkan, gaji yang Anda terima ternyata tidak sesuai dengan harapan Anda ketika bekerja. Contohnya perusahaan sedang bermasalah atau pahitnya perusahaan akan bangkrut.

Baca Juga: Bagaimana mengembangkan 'Emotional Intelligence' pada Anak-Anak?

Anda bisa terhindar dari hal-hal tersebut dengan memperhatikan cara perusahaan memberikan penawaran.

Dilansir dari Business Insider, berikut ini tujuh hal di dalam penawaran gaji yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menerimanya.

1. Waspada dengan Penawaran Gaji yang terlalu tinggi

Menurut riset, penawaran gaji yang tinggi bisa saja disebabkan tidak adanya orang yang mengisi posisi tersebut dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Fresh Graduate, Hindari 5 Kesalahan Ini untuk Masa Depan yang Cerah

Penyebabnya bisa karena bentuk bisnis yang tidak jelas, atau karena lingkungan kerjanya yang memang tidak mendukung kamu untuk berkembang. Tapi, tak menutup kemungkinan semua perusahaan seperti itu.

2. Memberikan janji-janji tapi tidak secara tertulis

Sebelum menerima kerja, wajib hukumnya untuk memperhatikan dulu peraturan-peraturan yang ada di dalam kontrak. Karena apa yang ada di kontrak berarti bisa dipertanggungjawabkan nantinya jika terjadi pelanggaran, baik dari pihak pekerja atau perusahaan.

Namun, Anda harus hati-hati lagi dengan perusahaan yang memberikan penawaran gaji diikuti dengan janji-janji secara verbal.

Baca Juga: Tiga Strategi Marketing untuk Meningkatkan Prestasi Perusahaan

3. Job description tidak jelas

Saat sesi penawaran atau negosiasi gaji, Anda harus mencoba menanyakan lagi tentang rincian deskripsi tugas, dengan divisi apa Anda bekerja sama, ke mana arah perusahaan beberapa tahun ke depan. Jika pihak perusahaan tidak bisa menjawabnya dengan jelas, Anda perlu mempertimbangkan lagi untuk menerima tawarannya.

4. Perusahaan terlalu bersemangat memberikan tawaran kerja

Perusahaan terlalu bersemangat merekrut Anda bahkan sampai memaksa untuk segera bekerja. Hati-hati bisa jadi perusahaan itu sedang putus asa dan belum bisa menyelesaikan masalah-masalah yang sedang mereka hadapi.

Baca Juga: Membangun Loyalitas Konsumen dengan Menciptakan 'Space' Khusus

5. Proses rekrutmen tidak normal, tapi tiba-tiba diterima kerja

Proses rekrutmen itu harus melewati beberapa tahapan, biasanya psikotes, wawancara, lalu penawaran kerja. Misalnya Anda mendapatkan tawaran kerja dan diminta untuk mengirimkan data diri untuk keperluan administrasi kantor baru, padahal Anda belum melakukan proses wawancara secara tatap muka, maka Anda perlu berhati-hati dengan perusahaan tersebut. Bisa jadi itu upaya penipuan yang ingin menyalahgunakan data dirimu.

Baca Juga: Wajib Dicoba! 5 Kunci Sukses Bisnis Kuliner di Era Teknologi

6. Diterima kerja, tapi pelamar diminta aktif menghubungi perusahaan

Ketika Anda dinyatakan diterima dalam suatu perusahaan, tapi kemudian setelah itu tidak ada tindak lanjut lagi, justru Anda yang menghubungi perusahaan.

Bisa jadi itu tanda bahwa perusahaan tidak terorganisir dengan baik, karena itu semua seharusnya tugas dari perusahaan, bukan calon pegawainya.

Baca Juga: Yuk Intip! Ini Lima Tips Sederhana untuk Memulai Usaha 'Jastip'

7. Saat proses rekrutmen, perusahaan meminta data diri yang tidak relevan

Hati-hati terhadap data diri yang Anda berikan untuk perusahaan yang bakal mempekerjakan Anda nantinya. Anda patut curiga jika mereka meminta data diri yang tidak relevan dengan urusan pekerjaan, misalnya rekening bank pasangan, atau surat kepemilikan rumah.

Data diri sangat sensitif untuk diumbar-umbar, sekalipun dalam rangka proses penerimaan tawaran kerja. Sudah banyak tindak kejahatan seperti penipuan misalnya, dengan menyalahgunakan data diri orang.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm