Toxic Productivity: Tren Berbahaya yang Sebabkan Masalah Mental

22 Oktober 2021 19:10 WIB
Toxic productivity sebagai tren yang menyebabkan masalah mental
Toxic productivity sebagai tren yang menyebabkan masalah mental ( pixabay.com)

Dampak Toxic Productivity

Pada kenyataannya, tidak pernah ada yang salah untuk menjadi sosok produktif terlebih ketika masih di usia muda.

Usia muda memang menjadi tempat untuk mengeksplor lebih banyak kemampuan yang dimiliki. Tetapi, permasalahan datang ketika produktivitas menjadi sebuah beban dan standar dari kehidupan.

Jika disadari lebih lanjut, toxic productivity sebenarnya tidak membawa seseorang ke tempat yang jauh lebih baik; produktivitas yang berlebihan ini hanya akan menimbulkan gangguan pada mental.

Tanpa sadar, sosok yang mengagungkan produktivitas dan menjalani toxic productivity di kehidupan sehari-harinya cenderung melupakan dirinya adalah manusia yang membutuhkan istirahat.

Baca Juga: 8 Cara Mengenali Bahwa Mungkin Anda adalah Orang Tua yang Toxic

Tak jarang, ini membuat mereka memiliki tingkat emosi yang tidak stabil dan merasa overwhelmed dengan banyak hal yang sedang dijalani.

Berkaca pada kasus anak 14 tahun yang sudah bekerja untuk memenuhi CV, apakah ini tidak akan menimbulkan masalah pada mental si anak di kemudian hari?

Sebuah hubungan profesional dalam dunia kerja memiliki batasan umur dan akan menjadi sebuah tantangan berat bagi anak yang masih berumur 14 tahun; sebuah usia di mana anak tersebut seharusnya masih bermain dengan teman-temannya.

Studi yang dilakukan oleh Nina dan Nur di tahun 2021 menujukkan bahwa tingkat stres pada kantor ada pada persentase 72.4%. Tentu, ini bukan angka yang rendah dan datang dari responden dengan rentang usia yang sudah matang.

Ini menujukkan bahwa orang usia sudah matang pun belum tentu terhindar dari stres, terlebih anak usia 14 tahun.

Baca Juga: Bicara tentang Toxic Relationship, Cinta Laura: Itu Bukan Cinta!

Oleh karena itu, memilah produktivitas akan jauh lebih baik dilakukan dibandingkan harus mengikuti banyak kegiatan hanya demi mengisi CV semata.

Mengisi produktivitas dengan kegiatan yang disukai dan relevan dengan tujuan setidaknya akan membuat seseorang menjadi lebih rileks dan nyaman karena didasari oleh rasa suka terhadap aktivitas tersebut.

Selain itu, peran orang tua dalam membantu anak-anak dalam menemukan passion dirinya pun sangat penting agar sang anak tidak kebingungan untuk menentukan aktivitas yang dipilihnya.

Ini dapat membantu sang anak untuk lebih fokus dalam mengejar hal yang diincarnya, sehingga produktivitas yang dilakukan akan jauh efisien dibandingkan melakukan banyak aktivitas tetapi tidak relevan dan malah menyebabkan stres dan gangguan mental.

Baca Juga: Urutan Cowok Toxic Berdasarkan Zodiak, Gemini Duduki Peringkat Pertama!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm