2. Usia
Seiring bertambahnya usia, seorang pria cenderung mengalami disfungsi seksual. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar.
Sebagian besar dikarenakan tingkat testosteron yang secara alami akan menurun seiring waktu.
3. Kondisi kesehatan
Kondisi kesehatan yang pria alami seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan kondisi neurologis tertentu dapat memengaruhi kesehatan Mr P.
Selain kondisi kesehatan fisik, kondisi psikologis seperti gangguan kecemasan dan depresi juga dapat memperburuknya.
Baca Juga: 9 Cedera Darurat Saat Berhubungan Seks! Penis Bengkok, Kondom Nyangkut
4. Tingkat hormon
Perlu Anda ketahui, disfungsi ereksi (DE) dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, salah satu contohnya seperti kadar testosteron yang rendah.
Kadar testosteron yang rendah sendiri dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang berbeda.
5. Obat-obatan
Beberapa bentuk obat tertentu dapat meningkatkan risiko seorang pria mengalami disfungsi ereksi.
Untuk hal ini, Anda dapat berbicara dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya jika menurut Anda obat yang dikonsumsi menyebabkan disfungsi seksual.
6. Kebersihan
Mempraktikkan kebersihan yang baik sangat penting untuk kesehatan tubuh, dalam bagian apapun itu. Oleh karenanya, sering-seringlah mencuci penis dan area selangkangan agar tetap bersih.
Kebersihan yang buruk dapat menyebabkan penumpukan smegma, zat berminyak, dan berbau busuk yang diketahui dapat terjadi di bawah kulup.
Baca Juga: Ngeri! Ini 4 Efek Omicron pada Mr. P, Salah Satunya Bisa Buat Menciut
Jika smegma menumpuk maka dapat menyebabkan peradangan pada kulit yang berdekatan. Pada kondisi yang parah, hal tersebut bisa menjadi penyebab balanitis, suatu kondisi di mana kepala penis menjadi merah dan meradang.
Bahkan jika penis telah disunat, kebersihan yang kurang ideal dapat menyebabkan iritasi dan peradangan penis, termasuk balanitis.