Dikhawatirkan tidak dilakukan observasi terlebih dulu dan memakai alat-alat yang tidak steril.
“Bisa radang gusi. Kalau radang gusi dibiarkan, gigi bisa goyah, tanggal, dan jika dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang baik, bisa jadi kanker mulut,” jelasnya.
Tak hanya itu, risiko kanker mulut akibat behel juga bisa dipengaruhi oleh pemakaian lem yang tidak sesuai.
Berbagai jenis gangguan kesehatan gigi dan mulut seperti rusaknya lapisan terluar gigi dan karies, rentan terjadi.
Baca Juga: 3 Risiko Pasang Behel, Dokter: Gigi Goyang hingga Keropos!
Seperti disebutkan sebelumnya, apabila disepelekan, maka akan berujung pada terjadinya kanker mulut.
Masih dilansir dari sumber yang sama, kanker mulut adalah sebuah gambaran yang merujuk pada terjadinya sejumlah kanker yang dimulai di area mulut.
Bagian yang paling terdampak di antaranya bibir, lidah, dasar mulut, pipi, gusi, langit-langit, hingga kelenjar ludah.
Pada kasus yang sudah lebih serius, kanker dapat menyebar hingga ke kepala dan tenggorokan.
Tanda-tanda kanker mulut umumnya disadari oleh dokter gigi ketika melakukan pemeriksaan pada lidah, tenggorokan, lidah, dan lainnya.
Untuk memastikannya, akan dilakukan beberapa tindakan seperti endoskopi, biopsi, x-ray, hingga scan dengan metode MRI atau CT scan.
Setelah ada diagnosis kanker mulut, maka lakukan diskusi dengan dokter untuk menentukan pengobatan apa yang akan dilakukan dan efek samping yang mungkin timbul ke depannya.
Karena ada risiko kanker mulut akibat behel yang abal-abal, maka pemasangan kawat gigi sebaiknya dilakukan di dokter gigi agar aman dan efektif.