Find Us On Social Media :
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Aman mengatakan para medis tidak diberi 'senjata' yang digunakan untuk melawan virus corona. (Freepik.com)

Dokter: Kami Pasukan Perang Tanpa Senjata Lawan Virus Corona

Kumairoh - Jumat, 20 Maret 2020 | 12:26 WIB

Sonora.ID - Status virus corona yang menjadi pandemi kini semakin meluas di beberapa titik di wilayah Indonesia. Jumlah pasien virus corona pun semakin bertambah setiap harinya.

Pemerintah pun juga telah mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah dan memberlakukan karyawan bekerja di rumah atau work from home (WFH).

Namun hal tersebut tentunya tidak berlaku bagi petugas medis yang harus menangani langsung pasien virus corona di rumah sakit.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Aman Bakti Pulungan mengatakan peningkatan virus corona di Tanah Air sudah terlalu cepat.

Baca Juga: Cegah Corona, Pengguna Transportasi Umum Wajib Terapkan 3 Protokol Ini

"Dari awal bulan terdapat dua kasus, saat ini 227 (kini 309) kasus. Tidak ada statistik yang seperti ini. Sebetulnya secara statistik kita juga sulit memprediksi karena datanya tidak transparan," ujar dia dalam program Mata Najwa, Jumat (3/2020).

Ia mengungkapkan, pihak medis tidak mengetahui data pasien dalam pengawasan maupun suspect secara real time.

"Setelah dilakukan test ada tiga hari hasilnya, itu kalau kita diberi tahu," lanjutnya.

Dia melanjutkan, para medis juga mengalami kesulitan karena kurangnya 'senjata' yang digunakan untuk melawan virus corona.

"Kami para dokter yang merupaka pasukan khusus untuk perang, Ketua BNPB Komandan perangnya. Dan yang kedua, kami tidak dikasih senjata yang lengkap," ungkapnya.

Selain itu, petugas medis juga meminta agar dilakukan tes masal agar dikatahui seberapa banyak virus corona yang ada.