Find Us On Social Media :
SMK N Sumatera Selatan ciptakan bilik disinfektan. (Sonora.ID/Bovend Sitinjak)

Pemprov Sumsel Siapkan Rumah Sehat Covid-19 di Jakabaring Sport City

Bovend Sitinjak - Kamis, 2 April 2020 | 18:24 WIB

Palembang, Sonora.ID - Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Hal ini juga terjadi di Provinsi Sumatera Selatan.

Apakah pemerintah setempat akan menyiapkan sebuah lokasi tertentu untuk dijadikan rumah sakit darurat dalam penanganan pasien positif Covid-19?

Juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan, Prof. Yuwono, dalam perbincangannya di Radio Sonora, Selasa (31/3/2020), mengatakan, hal tersebut tidak benar. Menurutnya, lokasi yang dipersiapkan oleh pemerintah di Jakabaring Sport City, bukan untuk dijadikan sebagai rumah sakit darurat, tapi dipergunakan untuk tempat isolasi bagi pasien Covid-19.

Prof. Yuwono mengungkapkan, selama ini karantina yang dilakukan sering bersifat mandiri.

“Kita kurung di rumah masing-masing,” ujarnya.

api, lanjut Prof. Yuwono, pihaknya tidak dapat mengetahui tentang ketaatan pasien tersebut bila mereka diisolasi di rumah masing-masing.

Hal itulah yang mendasari Gubernur Sumsel Herman Deru untuk melakukan karantina terhadap orang dalam pantauan yang memiliki risiko. Lokasi karantina tersebut diberi nama Rumah Sehat Covid-19.

Prof. Yuwono menegaskan, pasien yang ingin dikarantina di Rumah Sehat Covid-19, harus mendapatkan rekomendasi oleh pihak rumah sakit.

“Jadi, gak bisa datang ke sana langsung minta masuk karantina. Tapi, harus berdasarkan surat yang dirujuk dari rumah sakit di mana dia tinggal,” ujarnya.

Prof. Yuwono mencontohkan, seseorang yang tinggal di daerah Gandus, harus mendapatkan status odp yang dikeluarkan oleh rumah sakit yang ada di daerah tersebut (Gandus-red).

 

“Orang tersebut dikirim ke karantina yang ada di Jakabaring, di rumah sehat Covid-19 tadi. Baru dia boleh masuk,” ungkapnya.

Rumah sehat Covid-19, lanjut Prof. Yuwono, mulai beroperasi sejak Senin (30/3) kemarin. Pihaknya menyiapkan tim yang bertugas di rumah sehat Covid-19, termasuk tim medisnya, untuk melakukan monitoring selama masa inkubasi 14 hari.

“Tiap-tiap orang berbeda, tentu. Misalnya masuk hari ini, masuk besok, kan lain-lain waktunya,” ujar Direktur RS Pusri tersebut.

Prof. Yuwono menilai, dengan semakin banyaknya odp dan pdp yang terjaring, hal tersebut akan semakin bagus, karena pihaknya dapat melokalisir kemungkinan terjadinya kasus positif covid-19.

Menurut Prof. Yuwono, dengan cukup banyaknya pemberitaan soal pasien positif covid-19 yang telah sembuh, hal itu yang membuat pihaknya menekankan kepada masyarakat untuk tetap menjaga imunitas tubuh.

“Kalau orang punya imunitas yang baik, maka dia tidak akan kena di urutan pertama. Kalau dia kena, dia tidak akan sakit. Kalau dia sakit, maka akan cepat sembuh. Itu kalau imunitasnya cukup,” ungkapnya.