Find Us On Social Media :
Sering Tidur Terlalu Lama? Hati-Hati Dapat Memicu Munculnya Stroke (Freepik.com)

Sering Tidur Setelah Sahur? Hati-hati, Picu Asam Lambung hingga Serangan Jantung

Kumairoh - Rabu, 6 Mei 2020 | 08:25 WIB

Sonora.ID - Santap sahur umumnya dilakukan umat Muslim yang hendak berpuasa menjelang waktu imsak yakni sekitar pukul 03:30 WIB. Tak sedikit dari masyarakat yang melanjutkan tidur setelah menyantap hidangan sahur.

Namun, tidur setelah sahur ternyata bisa membahayakan tubuh, lho! 

Melansir LiveScience, apabila makanan yang dikonsumsi saat sahur kaya karbohidrat, protein, dan sayuran, maka dibutuhkan sekitar tiga jam untuk makanan turun sempurna dari lambung.

Jika langsung tidur kurang dari waktu cerna yang direkomendasikan, akan berdampak mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi tubuh.

Baca Juga: 5 Resep Masakan Sehat yang Cocok Dihidangkan saat Santap Sahur

Oleh sebab itu, usahakan untuk tetap aktif setidaknya 3 jam setelah makan sahur. Anda bisa melakukan ibadah subuh, seperti salat dan mengaji. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membersihkan dapur atau kegiatan lainnya yang bermanfaat. Sebagai kompensasi kurang tidur, Anda bisa 'mencuri' tidur siang sebentar atau menundanya sampai sore.

berikut ini 7 dampak buruk tidur setelah sahur yang bisa membahayakan kesehatan, mengutip berbagai sumber.

1. Menambah berat badan

Sudah jadi rahasia umum bahwa dampak dari kebiasaan langsung tidur usai makan membuat berat badan melonjak naik. Tak heran, ketika Ramadan banyak orang bukan bertambah kurus tapi justru sebaliknya.

Hal ini disebabkan Anda mengonsumsi lebih banyak kalori ketimbang yang dibakar. Kurangnya aktivitas fisik saat berpuasa dan langsung pergi tidur usai makan membuat tubuh menimbun lemak karena Anda tidak memberikan kesempatan untuk membakar kalori yang masuk.

Terlebih seseorang dengan riwayat keluarga dengan badan obesitas dan punya kebiasaan tidur setelah makan akan berkali-kali lipat berisiko mengalami kelebihan berat badan.

Selain itu, Profesor dari Missouri State University Jeremy Barnes menjelaskan bahwa ketika orang tidur, terjadi peningkatan kadar hormon grehlin, merujuk ScientificAmerican.