Find Us On Social Media :
HJKS tahun ini merupakan hari jadi yang terakhir dalam kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, setelah dua periode menjadi orang nomor satu di Kota Surabaya. ()

Hari Jadi Kota Surabaya Ke-727 Saat Pandemi Jadi Momen Terakhir Risma, Pamit dan Mohon Maaf

Budi Santoso - Minggu, 31 Mei 2020 | 17:30 WIB

Surabaya, Sonora.ID - Mengambil lokasi di dapur umum penanganan Covid-19 Taman Surya halaman Balai Kota, jadi tempat prosesi potong tumpeng Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya untuk merayakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang ke-727, Minggu (31/05/2020).

Pandemi Covid-19 membuat perayaan HJKS kali ini digelar dengan sederhana, tak ada keramaian dan perayaan yang meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Padahal, HJKS tahun ini merupakan hari jadi yang terakhir dalam kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, setelah dua periode menjadi orang nomor satu di Kota Surabaya.

Baca Juga: Pidato HJKS Via Daring, Risma Bersyukur Warga Surabaya Mampu Mengamalkan Pancasila

Sebelum potong tumpeng, Wali Kota Risma memberikan arahan yang memotivasi para stafnya untuk selalu bekerja keras demi pembangunan Kota Surabaya.

Dalam posisi berdiri, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan staf-staf yang ada di Dapur Umum itu mendengarkan dengan baik arahan dan motivasi yang disampaikan Wali Kota Risma itu.

Saat itu, Wali Kota Risma menyampaikan bahwa dalam kondisi sekarang ini, sehat menjadi hal yang paling luar biasa dan patut disyukuri, karena itu adalah karunia Tuhan yang sangat luar biasa. Makanya, dalam HJKS tahun ini dirayakan dengan cara yang berbeda dan sesederhana mungkin.

Baca Juga: Rapid dan Swab Test Massal, Pemkot Surabaya dan BIN Keliling di Sejumlah Wilayah

Padahal sebelumnya, selalu dilakukan upacara dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya perayaan. Namun, kali ini dirayakan dengan sederhana karena banyak warga yang masih berbaring di rumah sakit dan tenaga medis masih banyak yang berjuang untuk menyembuhkan warga Kota Surabaya.

“Jadi, mari kita rayakan ini dengan sederhana. Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya karena saat ini masih suasana syawal juga. Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota, karena itu saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian,” kata Risma.