Find Us On Social Media :
Sabtu (30/5), hanya terdapat 2 penerbangan sewaan atau charter flight yang berangkat dari Bandara SMB II Palembang. ()

UKT Tidak Terpakai Selama Kuliah Daring? Begini Kata Pimpinan PT di Palembang

Fernado Oktareza - Rabu, 10 Juni 2020 | 23:30 WIB

Palembang, Sonora.ID - Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) yang terjadi beberapa bulan terakhir turut berdampak signifikan terhadap sektor pendidikan. Hal ini membuat kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi yang seharusnya berlangsung secara tatap muka harus ditiadakan, lalu diganti dengan konsep daring.

Semenjak itu pula, beragam keluhan mulai dirasakan oleh para mahasiswa, baik dari efektivitas maupun fasilitas pembelajaran daring yang kurang memadai.

Dilansir dari Kompas.com pada Rabu (3/6/2020), bahwa banyak dari mereka menganggap bahwa hak yang diterima mahasiswa selama pembelajaran daring tak sebanding dengan biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang dibayarkan selama satu semester.

Bahkan muncul spekulasi bahwa UKT yang dibayarkan mahasiswa tidak digunakan dengan maksimal (tidak terpakai) karena adanya kuliah daring.

Menanggapi hal ini, Pimpinan Salah Satu Perguruan Tinggi (PT) di Kota Palembang, M. Sirozi, menjelaskan bahwa pandangan mahasiswa mengenai hal tersebut perlu di evaluasi, dikarenakan selama kuliah daring berlangsung UKT tersebut digunakan pihak kampus untuk pembiayaan operasional.

Baca Juga: Setelah Viral, Akhirnya Mahasiswa Rantau Asal Tanimbar Terima Bantuan Bahan Pokok

"Perlu kami sampaikan bahwa selama kuliah daring berlangsung, UKT yang dibayarkan tersebut masuk ke dalam kas negara dan digunakan untuk biaya operasional perguruan tinggi," katanya saat dihubungi Tim Smart Fm Palembang, Selasa (9/6/2020) kemarin.

Sirozi melanjutkan, biaya tersebut diantaranya telah digunakan untuk membayar biaya operasional dosen, pegawai, security dan cleaning service, dan tidak ada pengurangan sama sekali dalam jumlah pembayaran.

"Sebenarnya kami PTN juga terdampak. Jadi tidaklah benar jika dimasa krisis UKT ini dana UKT tak terpakai, karena yang kurang hanya sewa listrik dan PDAM saja. Kalau dosen dan karyawan, tenaga kependidikan semua diberi gaji full,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya saat ini juga tengah mengembangkan konsep kuliah yang awalnya tatap muka menjadi kuliah daring, sehingga harus ada biaya yang dikeluarkan dalam inovasi tersebut.

"Bahkan kita harus mengeluarkan biaya ekstra untuk sektor digital yang saat ini kita kembangkan," ujarnya.

Sirozi berpesan kepada para mahasiswa supaya dapat saling memahami situasi yang terjadi, serta dapat mengevaluasi pandangan mengenai tidak terpakainya UKT selama proses kuliah daring.