Find Us On Social Media :
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. (Sonora.ID/Dian Mega Safitri)

Ancam Sanksi, Wagub Sulsel Ingatkan Masyarakat Disiplin Pakai Masker

Dian Mega Safitri - Jumat, 19 Juni 2020 | 07:52 WIB

Makassar, Sonora.ID - Laju penyebaran virus corona di Sulsel khususnya Kota Makassar terpantau masih tinggi.

Bahkan, kini Makassar masuk sebagai zona merah sekaligus episentrum penyebaran virus.

Melihat kondisi tersebut, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, tak hentinya mengingatkan masyarakat agar disiplin mengenakan masker.

Menurutnya, masker merupakan hal sederhana yang dampaknya cukup besar
untuk menekan penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lain.

"Ya memang masker paling utama itu benteng terakhir pertahanan kita kemana saja. Kita tidak mungkin menahan aktivitas orang, dan rapid test massal prosesnya panjang tapi tetap kita lakukan terus. Yang paling efektif memang sekarang adalah protokol kesehatan, paling utama pakai masker," ujar Andi Sudirman kepada Smart FM Makassar.

Komitmen menggalakkan gerakan disiplin pakai masker, lanjut Andi Sudirman, telah disampaikannya kepada Pj Wali Kota Makassar, Yusran Yusuf.

Baca Juga: Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Makassar Tanggapi Dugaan Pelanggaran Netralitas dari KASN

Salah satunya, ia meminta Pemkot Makassar menindak tegas toko, restoran, hingga pedagang kaki lima jika tak mengindahkan protokol kesehatan, termasuk aturan mewajibkan pemakaian masker.

"Toko-toko kalau tidak bisa menertibkan pelanggannya atau karyawannya dengan memakai masker, ya saya minta ke Pak Wali kasih sanksi saja, tutup saja,"tegas Andi Sudirman.

Lebih jauh, Andi Sudirman mengaku akan terus mengkampanyekan penggunaan masker. Ia juga mendorong agar seluruh pihak bersinergi guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga telah meminta kepada pihak terkait memperketat protokol kesehatan. Menurut Nurdin, memperketat protokol kesehatan sangat penting untuk mendukung menekan penularan, terutama di tempat tertentu.

"Selama kita tidak memberlakukan protokol kesehatan secara ketat, saya kira kita agak sulit di Makassar. Kalau kita bisa selesaikan di Makassar, masalah COVID-19 di Sulsel ini selesai," harap Nurdin.