Find Us On Social Media :
Pengurus KKSS Mimika Beri Bantuan Korban Banjir Jeneponto & Bantaeng ()

Pengurus KKSS Mimika Beri Bantuan Korban Banjir Jeneponto & Bantaeng

Dian Mega Safitri - Jumat, 3 Juli 2020 | 17:15 WIB

Makassar, Sonora.ID - Pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Mimika melakukan audiensi ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, di Kantor Gubernur, Jumat (3/7). 

Dua agenda yang disampaikan terkait penyaluran bantuan KKSS Sulsel ke Pemerintah Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng atas banjir yang terjadi beberapa waktu lalu untuk disalurkan ke warga.

Agenda kedua, silaturahmi dan mengundang gubernur hadir pada pelantikan pengurus pilar-pilar atau otonom KKSS di 27 kabupaten/kota di Provinsi Papua.

"Kehadiran kami membawa amanah masyarakat Sulsel beserta suku-suku yang turut membantu. Itu bantuan untuk dua kabupaten, pertama Jeneponto, kedua Bantaeng," kata Ketua KKSS, Kabupaten Mimika, Syamsuddin Baena.

Baca Juga: Tingkat Kesadaran Masyarakat Rendah, Wagub Sulsel Terus Galakkan Gerakan Sadar Masker

Ketua pengurus periode 2019-2024 ini menyebutkan untuk pelantikan pengurus otonom dijadwalkan akan dilaksanakan pada 11 Agustus mendatang. Selanjutnya, Syamsuddin melaporkan kondisi terkini kerukunan warga Sulsel dengan warga lokal. Pasca konflik sosial 2019 silam, Syamsuddin mengaku kondisi di wilayahnya telah kondusif, aman dan damai. Serta kehidupan berjalan normal kembali.

"Terdapat 80.000 orang Sulsel di Mimika," sebutnya.

Sekretaris KKSS Mimika, Darmawati Syam menyebutkan untuk bantuan telah disalurkan kemarin langsung ke Jeneponto dan Bantaeng. 

Sedangkan, Ketua Tim Bantuan Sosial Jeneponto dan Bantaeng, Baharuddin, mengatakan, bantuan yang berhasil terkumpul dari pengurus KKSS Mimika, relawan, Paguyuban Jeneponto, Paguyuban Bantaeng, Bulukumba, IKJ, IKKB, KKJB, Kompak, IWWS, Lutim, Pilar Sidrap, Pilar Gowa, Pilar Takalar, LAJ, KOVAC. Sebanyak Rp 75 juta berhasil dikumpulkan.

Baca Juga: Internet Pendidikan Gratis Belum Gol, Komisi IV DPRD Kalsel Kecewa

"Bergabung di situ, itu totalnya Rp75 juta, kita alokasikan ke lapangan, baik itu ke Jeneponto atau Bantaeng. Tentunya kita lihat kondisi masing-masing kabupaten," jelasnya.