Find Us On Social Media :
Seminar Webinar dengan tema "Menggugat Sistem Pendidikan Saat Pandemi Covid-19" (Sonora FM Jakarta)

Anggaran Hingga Triliunan, Pemeritah Diminta Sediakan HP untuk Pembelajaran Secara Daring

Jumar Sudiyana - Rabu, 29 Juli 2020 | 19:05 WIB

Sonora.ID - Pemerintah menganggarkan lebih dari Rp 1 triliun dalam program pembelajaran jarak jauh secara daring ditengah Pandemi Covid-19.

Anggaran ini akan digunakan untuk mensubsidi pulsa internet dan infrastruktur jaringan aplikasi pembelajaran.

Hal ini disampaikan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Aris Junaedi dalam Seminar Webinar dengan tema "Menggugat Sistem Pendidikan Saat Pandemi Covid-19" yang digelar Rabu (29/7/2020).

Pernyataan Aris Junaedi ini menjawab temuan faktual yang diungkap pembicara sebelumnya dari Ketua ILUNI Sekolah Pasca Sarjana UI, Dr Audrey Tangkudung.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Izinkan Sekolah Tatap Muka, Pemerhati Pendidikan: Jangan Karena Desakan Orang Tua

Dalam paparan awalnya, Audrey mengungkapkan kondisi tidak meratanya dan ketidakadilan dalam sistem pendidikan secara online di era Pandemi Covid-19. Antara Jakarta dengan daerah terjadi ketimpangan yang sangat tajam.

"Inilah kendala yang selama ini dihadapi dalam sistem pendidikan secara online di era Pandemi Corona," kata Direktur Televisi Daerah ini.

Menyikapi kondisi ini, Aris Junaedi mengatakan Kemendikbud telah bekerja sama dengan Kominfo untuk menyediakan layanan kuota berbiaya murah bagi pengajar dan peserta didik.

"Kami juga menggandeng sejumlah provider dan aplikasi. Diantaranya dengan kerjasama dengan Google Classroom dan Amazon.com," paparnya.

Untuk sistem Pembelajaran Jarak Jauh, pemerintah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 1 triliun untuk mensubsidi uang kuliah dan pulsa kuota internet. Dan Rp 1,5 triliun untuk mahasiswa yang terdampak Covid-19.

Baca Juga: Pendidikan di Era Baru, Belajar Daring Lebih Relevan Dengan Pendidikan Tinggi?