Find Us On Social Media :
Ilustrasi saturasi oksigen, happy hypoxia (Shutterstock/Anya Ivanova)

Jika Terindikasi Gejala Happy Hypoxia, Apa yang Harus Dilakukan?

Sienty Ayu Monica - Sabtu, 12 September 2020 | 11:35 WIB

Sonora.ID – Penyebab kematian tanpa gejala yang dialami oleh pasien positif Covid-19 disebut dengan istilah happy hypoxia atau silent hypoxemia.

Hal ini bisa dideteksi secara dini oleh pasien Covid-19 dengan menggunakan alat yang bernama oksimeter.

Alat oksimeter ini dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan oksimetri, atau mengukur kadar oksigen di dalam darah.

Baca Juga: Happy Hypoxia, Gejala Baru Covid-19 Menelan 3 Korban di Jateng

Alat ini bisa Anda dapatkan secara mandiri di toko yang menjual peralatan kesehatan. Sehingga, tidak selalu harus pergi ke rumah sakit.

Menurut Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto, pemeriksaan oksimetri ini juga mewakili pemeriksaan atau penilaian terhadap kadar oksigen dalam jaringan atau nilai hipoksia.

"Kalau untuk akurat harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan darah untuk melihat kadar oksigennya untuk memastikan," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Baca Juga: Waspada Muncul Gejala Happy Hipoxia, Ganjar: Jika Sakit, ke Dokter Saja

Namun, Agus menegaskan, pemeriksaan dengan oksimeter ini tidak cukup dilakukan sekali dalam kurun periode infeksi terjadi.

"Harus diulang berkala, karena kondisi kadar oksigen kan berubah-ubah. Bisa saat ini normal, tiba-tiba besok turun," ujarnya.