Find Us On Social Media :
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pasien yang menjalani isolasi perawatan di hotel saat ini sudah tidak ada. ()

Pasien Isolasi Sembuh Semua, Pemkot Surabaya Stop Isolasi di Hotel

Budi Santoso - Kamis, 17 September 2020 | 19:34 WIB

Surabaya, Sonora.ID -  Seluruh pasien yang sebelumnya menjalani isolasi di beberapa hotel Surabaya telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Para pasien itu sebelumnya menjalani perawatan di hotel dan dilakukan pemeriksaan swab.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pasien yang menjalani isolasi perawatan di hotel saat ini sudah tidak ada. Karena sudah kosong, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menghentikan isolasi pasien di hotel.

"Karena sudah kosong, jadi mulai kemarin itu hotel kita stop dulu karena tidak ada pasien yang di situ," kata Risma di rumah dinas, Jalan Sedap Malam Surabaya, Kamis (17/09/2020).

Baca Juga: Jatim Launching Tim Hunter Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19

Risma mengungkapkan, biasanya antara dua sampai empat hotel di Surabaya yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien. Akan tetapi, pada Rabu (16/09) kemarin, hanya tinggal 4 pasien yang masih menjalani perawatan isolasi di hotel.

"Kemarinnya tinggal 4 pasien dan kita percepat swab-nya hasilnya dia bisa keluar sehingga hotel saat ini kosong sudah dua hari ini kita tidak manfaatkan," ujarnya.

Sementara di Hotel Asrama Haji, kata dia, dari sekitar 101 pasien yang sedang menjalani perawatan, hari ini ada sekitar 75 orang dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Namun, apabila besok Hotel Asrama Haji tak lagi menerima pasien, maka pemkot juga akan menghentikan isolasi di tempat tersebut.

Baca Juga: Selain Labkesda, Pemkot Surabaya Juga Tetap Gelar Swab di Gelora Pancasila & Gelanggang Remaja

"Karena kemungkinan yang 25 itu kita dorong untuk bisa keluar hari ini atau paling lambat besok," ungkapnya.

Bahkan, Risma menyebut, Pemkot Surabaya akan terus berupaya mempercepat pemeriksaan swab kepada pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Artinya, pasien itu sebelumnya melakukan isolasi mandiri di rumah dan kemudian didorong untuk menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji.

"Jadi kita masih dorong warga-warga itu untuk masuk Asrama Haji, tapi kalau mereka tidak mau ya kita akan tutup Asrama Haji, karena posisinya pasien yang mau (menjalani isolasi) di situ sudah habis," jelasnya.