Find Us On Social Media :
Ilustrasi saham (freepik)

Buy on Weakness atau BoW, Strategi Trading Saham Saat Koreksi

Ellen May Institute (EMtrade) - Selasa, 26 Januari 2021 | 21:07 WIB

Sonora.ID - IHSG mulai mengalami koreksi setelah naik 28% sepanjang Oktober hingga awal Januari.

IHSG saat ini tertahan di supportnya di 6.260 kendati sempat turun hingga 6.148. Apa yang terjadi oleh IHSG, juga dialami oleh saham-saham lainnya.

Koreksi yang terjadi bagi seorang trader bisa dilihat sebagai peluang untuk mendulang cuan.

Umumnya strategi yang digunakan adalah Buy on Weakness (BoW) dengan tujuan membeli harga yang sudah rendah dan menjualnya kembali ketika naik harganya.

Baca Juga: Saham Bank Jatim Meroket 9% Sendiri, Bagaimana Kinerja BJTM?

Apa itu strategi Buy on Weakness?

Strategi Buy on Weakness adalah strategi dimana trader membeli saham di harga rendah untuk mengantisipasi reversal. Support adalah area beli bagi trader yang melakukan BoW.

Pembelian dilakukan ketika harga sudah mengalami kejatuhan beberapa hari dan signifikan.

Penurunan harga tersebut juga diikuti tekanan jual yang sudah berkurang atau sudah oversold.

Sehingga risiko lebih kecil ketika membeli saham di support.

Salah satu cara paling populer adalah melakukan Buy On Weakness dalam suatu tren Channel bisa dalam trend bullish, sideways, atau bearish.

Baca Juga: Biden Dilantik sebagai Presiden AS, Apa Dampaknya bagi Perekonomian Indonesia?

Tren Bullish

BoW saat trend bullish relatif lebih aman karena support menjadi tempat rebound harga dan membentuk higher low dan minim breakdown.

Sehingga jika pada satu kasus trader ketinggalan moment menjual saham di harga yang tinggi, support berikutnya masih di atas support sebelumnya.