Find Us On Social Media :
Tafsir Mimpi Tentang Semut Menurut Islam, Akan Datang Keberuntungan atau Keburukan? (Pixabay.com)

Tafsir Mimpi Tentang Semut Menurut Islam, Akan Datang Keberuntungan atau Keburukan?

Alifia Astika - Selasa, 2 Maret 2021 | 12:00 WIB

Sonora.ID - Mimpi dalam islam menurut Sunnah terbagi menjadi 3 hal, yakni Ru'yaa atau mimpi baik, Hulum atau mimpi buruk, dan Mimpi dari diri sendiri. Hal ini diperkuat dengan adanya hadist shahih dari sahabat Baginda Rasullullah S.A.W.

Abu Hurairah meriwayatkan Nabi Muhammad SAW berkata, "Ada tiga jenis mimpi: mimpi yang benar yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi yang menyebabkan kesedihan adalah dari Setan, dan mimpi dari pikiran. (Sahih Muslim ).

Selain itu, perlu diketakan bahwa mimpi yang baik dan indah selaluy berasal dari Allah S.W.T dan mimpi yang buruk atau menyesatkan datangnya dari syaitan.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Mimpi sejati berasal dari Allah, dan mimpi buruk berasal dari Setan." (Sahih Al-Bukhari).

Baca Juga: Tafsir Mimpi Membunuh Ular: Baik Atau Buruk? Berikut Penjelasannya...

Inilah sebabnya sebelum tidur disunnahkan untuk berwudhu, membaca doa dan menghadap ke kanan, untuk menghindari tidur Anda di susupi setan.

Selain itu, menurut sejumlah hadist, Rassulullah pernah bersabda bahwa mereka yang bermimpi dan memiliki mimpi adalah orang yang jujur dalam berbicara.

"Anda yang memiliki impian (mimpi) paling sejati adalah mereka yang paling jujur dalam berbicara" (Sahih Muslim).

Baca Juga: Tafsir Mimpi 'Gigi Patah', Tak Selamanya Berarti Ada Yang Meninggal

Baginda Rasulullah juga pernah menyampaikan kepada sahabatnya untuk menceritakan mimpi-mimpi indah kepada sesama, selain dapat menyebarkan hal positif hal ini juga mampu membuat setan merasa iri, lantaran manusia yang bermimpi indah sesungguhnya merupakan bentuk perhatian Allah S.W.T kepadanya. 

"Jika ada di antara kamu yang memiliki mimpi yang dia sukai maka itu dari Allah. Dia harus berterima kasih kepada Allah untuk itu dan menceritakannya kepada orang lain." (Sahih Al-Bukhari) Perbuatan baik terdiri dari orang yang melakukan tindakan Halaal (sah).