Find Us On Social Media :
Ilustrasi Crude Palm Oil atau CPO. (Kontan)

Harga CPO Terus Naik, Bagaimana Kinerja Emitennya?

Ellen May Institute (EMtrade) - Selasa, 9 Maret 2021 | 09:22 WIB

Sonora.ID - Sembilan bulan pertama tahun 2020, seluruh harga komoditas mengalami tekanan yang cukup dalam, termasuk CPO. CPO mencapai level terendahnya pada Mei-20 di level RM 1.939/ton. Penurunan tersebut disebabkan rendahnya permintaan CPO karena COVID-19 di negara importir seperti India dan China.

Perlahan, mulai pulihnya perekonomian dunia mendorong kenaikan konsumsi CPO. Namun di sisi lain, supply CPO mengalami penurunan akibat kekeringan yang terjadi pada tahun 2019. Kondisi tersebut mendorong terjadinya kenaikan harga CPO pada kuartal III dan IV 2020.

Harga CPO Masih Akan Atraktif

Rendahnya supply CPO masih terlihat hingga Feb-21, persediaan CPO Malaysia pada Feb-21 terlihat menurun di bawah level 1,5 juta ton, level ini menjadi tingkat persediaan terendah sejak 2011.

Baca Juga: Didorong Harga CPO, Laba LSIP Positif Mencapai Angka 126%

Di sisi lain, tingkat produksi CPO Malaysia berada di bawah 1,2 juta ton/bulan, terendah sejak 2017. Kondisi serupa terjadi di Indonesia, produksi CPO FY20 turun 0,3% YoY menjadi 47 juta ton, sedangkan permintaan tumbuh 3,6% YoY, meskipun secara persediaan mengalami peningkatan sebesar 6% YoY pada 4,8 juta ton di akhir 2020. Hal tersebut membuat ASP CPO naik 20% YoY menjadi RM 2.686/ton pada akhir tahun.

Dengan posisi inventory di Malaysia serta Indonesia yang masih rendah serta ekspektasi permintaan yang pulih setelah pandemi di tahun 2020 dan harga komoditas yang akan mengalami kenaikan akibat inflasi, membuat harga CPO pada tahun 2021 masih akan atraktif.

Selain itu, peningkatan produksi dari produsen CPO dikombinasikan dengan harga CPO yang stabil akan mendorong profitabilitas emiten berbasis CPO di tahun 2021.