Find Us On Social Media :
salah satu pampangan sampah di Sungai Martapura (Smart Banjarmasin/Razie)

Sungai Martapura Penuh Sampah, Pemprov Kalsel Soroti Kebiasaan Warga

Fakhrurazi - Selasa, 9 Maret 2021 | 12:40 WIB

 

Banjarbaru, Sonora.ID – Seakan menjadi pemandangan lumrah setiap tahun, sampah berupa ranting dan batang pohon bercampur enceng gondok, menutup beberapa permukaan Sungai Martapura di Kota Banjarmasin.

Sampah yang menumpuk itu, membuat arus transportasi sungai, seperti klotok dan lainnya jelas menjadi terganggu. Fenomena ini jelas mencoreng nama Banjarmasin sebagai kota pariwisata berbasis sungai.

Pemko Banjarmasin pun bukannya tanpa usaha untuk mengatasi masalah pampangan sungai ini. Menggunakan Kapal Sapu-sapu yang unitnya sangat terbatas, sampah kiriman dari wilayah hulu Sungai Martapura itu terus dibersihkan.

Baca Juga: Sosialisasi Perda, Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Selatan Ajak Masyarakat Kelola Sampah

Namun karena volumenya yang sangat banyak, sampah pada akhirnya menumpuk, semisal di bawah Jembatan Antasari di dekat dermaga Pasar Sudimampir.

Berulang kali dikonfirmasi, Pemko Banjarmasin tetap melempar persoalan ini ke “tangan” Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel). Bagaimana pun, keduanya dinilai harus bertanggung jawab terkait persoalan sampah di Sungai Martapura ini.

Redaksi Smart FM mencoba menanyakan persoalan ini ke Pemprov Kalsel, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Alih-alih memberikan solusi kongkrit, Pemprov Kalsel malah menyalahkan perilaku buruk masyarakat. Kebiasaan membuang sampah ke sungai, diklaim mempunyai andil dalam kasus pampangan sungai ini.

Baca Juga: Viral! Hamish Daud Pungut Sampah Plastik, Begini Respon Kocak Raisa

Sampah berupa kasur, lemari kayu, sampah sisa-sisa makana dan limbah rumah tangga lainnya, seakan mengamini “tuduhan” tersebut.