Find Us On Social Media :
Salah satu pertunjukkan pagelaran Seni Dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 Tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual. ()

Berlangsung Dimasa Pandemi, Pesta Kesenian Bali ke-43 Tahun 2021 Resmi Tutup

I Gede Mariana - Minggu, 11 Juli 2021 | 16:15 WIB

Denpasar, Sonora.ID - Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-XLIII yang telah digelar selama sebulan penuh dari tanggal 12 Juni-10 Juli 2021, secara resmi ditutup oleh Gubernur Bali Wayan Koster yang digelar secara luring dan daring bertempat di Jayasabha-Kediaman Gubernur Bali, Denpasar pada Sabtu (10/7/2021) kemarin.

Gubernur Bali, Wayan Koster yang didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra, menyampaikan bahwa sebagai pesta tahunan yang telah mendapat pengakuan dunia, Pesta Kesenian Bali (PKB) menjadi ajang pertemuan insan-insan kreatif untuk berkreasi, berkolaborasi, dan bersilaturahmi dalam rangka penguatan dan pemajuan Kebudayaan Bali.

Lebih lanjut, Gubernur Koster mengatakan bahwa aktualisasi PKB yang kini telah memasuki tahun ke-43 didukung penuh oleh seluruh lapisan dan elemen masyarakat Bali tanpa terkecuali.

Baca Juga: Walikota Bersama Forkopimda Tinjau 3 Titik Penyekatan di Denpasar

Karakteristik masyarakat Bali yang artistik, jujur, terbuka, pekerja keras, dan memiliki semangat gotong-royong merupakan modal utama dalam mensukseskan PKB.

Oleh sebab itu, kendatipun saat penyelenggaraan PKB masih berada dalam suasana pandemi Covid-19, kreativitas seniman Bali tidak pernah pudar sehingga PKB dapat digelar dengan format baru, yaitu gabungan antara luring dan daring.

Dalam kesempatan ini, Gubernur asal Desa Sembiran Kabupaten Buleleng ini juga menyampaikan bahwa Berkenaan dengan semakin tumbuh dan berkembangnya seni budaya Bali dewasa ini, ada tiga hal yang ingin diharapkan.

Baca Juga: 7 Titik Masuk Kota Denpasar Dijaga Ketat, Tanpa Tujuan Langsung Putar Balik

Pertama, seni harus dapat menjadi media pembentuk kepribadian manusia Bali sesuai ajaran para leluhur, seperti saling asah, saling asuh, sagilik saguluk, salunglung sabayantaka. Tema PKB “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerti” hendaknya terejawantah dalam sikap dan prilaku masyarakat, yaitu memuliakan hutan/pohon sebagai paru-paru bumi dan nafas kehidupan untuk membangun simponi harmoni semesta raya menuju kesejahteraan hidup dengan jiwa yang paripurna.