Find Us On Social Media :
Tradisi sesaji rewanda (Tribun Jateng)

Sesaji Rewanda, Cara Warga Semarang untuk Menjaga Keseimbangan Alam

Audrey Novaris - Rabu, 22 September 2021 | 15:15 WIB

Semarang, Sonora.ID - Kota Semarang memiliki satu destinasi wisata dengan pemandangan indah dan sarat akan legenda, yaitu Goa Kreo.

Konon, Goa Kreo dipercaya menjadi tempat Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak.

Saat dalam perjalanan, Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan monyet ekor panjang yang kemudian dititahkan untuk menjaga kayu-kayu jati tersebut. Kata ‘kreo’ sendiri berasal dari kata ‘mangreho’ yang berarti ‘jagalah’.

Kisah ini terus dilestrarikan oleh warga Kota Semarang, khususnya warga Kampung Talun Kacang, Kandri, Gunung Pati, Kota Semarang dengan menciptakan tradisi bernama Sesaji Rewanda yang rutin dilaksanakan setiap hari ketiga hari raya Idul Fitri.

 Baca Juga: Mengenal Nasi Glewo, Kuliner Legendaris Semarang yang Hampir Punah

Sesuai dengan namanya, ‘Rewanda’ yang berarti monyet, tradisi ini tidak hanya dirayakan oleh para warga Kampung Talun, tetapi juga para monyet yang mendiami kawasan Goa Kreo.

Sesaji Rewanda diawali dengan empat orang yang yang menari dengan riasan dan kostum seperti monyet di barisan terdepan.

Dibelakangnya diikuti warga yang membawa replika batang kayu jati yang melambangkan kayu jati yang dibawa oleh Sunan Kalijaga masa itu.