Find Us On Social Media :
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, memberikan sambutan di Rapat Koordinasi Daerah TPID DIY. (Bank Indonesia)

Rapat Koordinasi Daerah TPID DIY Smart Digital Farming untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Menjaga Stabilitas Harga

Benni Listiyo - Kamis, 23 September 2021 | 11:10 WIB
 
Yogyakarta, Sonora.ID - Rapat Koordinasi Daerah TPID DIY kembali digelar pada Rabu, 22 September 2021, di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
 
Rakorda kali ini mengakat tema “Smart Digital Farming untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Menjaga Stabilitas Harga”. 
 
Acara ini dihadiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan RI Iskandar Simorangkir, Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Hilman Tisnawan, Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana, dan diikuti oleh Sekda DIY, Bupati/Walikota Se-Daerah DIY, segenap jajaran BI DIY, serta tamu undangan baik daring, luring.
 
Baca Juga: Tumpengan untuk Mengawali 26th Yogyakarta Gamelan Festival 2021
 
Tema tersebut dipilih sesuai arahan dari Presiden RI Joko Widodo saat Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 pada bulan Agustus lalu. Presiden RI memberikan arahan, bahwa pandemi seharusnya menjadi momentum untuk mendorong digitalisasi UMKM pangan dari hulu ke hilir.
 
Dalam pidato sambutannya, Gubernur DIY menyampaikan informasi, bahwa DIY memiliki program strategis “Pengendalian Hulu-Hilir, Inflasi Terjaga” (ULIR SIAGA).
 
“Inovasi tersebut  merupakan penanganan gejolak harga dengan metode preventif, melalui optimalisasi tata niaga dalam rantai pasok yang terstruktur serta terintegrasi dari hulu-hilir. Program unggulannya adalah inovasi digitalisasi dari sisi hulu untuk meningkatkan produksi, dan penguatan hilir untuk perluasan jangkauan distribusi dan pemasaran,” jelas Gubernur DIY.
 
Gubernur DIY juga menjelaskan, pengendalian dari sisi hulu ke hilir ini ditujukan untuk mendorong sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif. Hal ini dilakukan dengan cara peningkatan produktivitas produsen, serta memperkuat sektor UMKM.
 
Dengan adanya peningkatan nilai tambah di sektor pertanian melalui smart digital farming, diharapkan memberikan kontribusi yang semakin besar dalam menggerakan  mesin pertumbuhan ekonomi.