Find Us On Social Media :
Keadaan rumah di Banjar Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali setelah diguncang gempa, Sabtu 16 Oktober 2021 - Mayat Antari Ditemukan Peluk Lionel, Gempa Karangasem Sebabkan Tiga Tewas dan Ratusan Rumah Rusak (Tribun Bali)

Ditemukan Berpelukan, Gempa Karangasem Akibatkan 3 Orang Meninggal Dunia

I Gede Mariana - Minggu, 17 Oktober 2021 | 16:00 WIB

Bali, Sonora.ID - Gempa tektonik mengguncang Bali dan terasa hingga di Lombok, Sabtu 16 Oktober 2021, pukul 04.18 WITA. Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa berkekuatan 4,8 skala Richter itu episenterntya terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, di kedalaman 10 km.

Gempa yang terasa kuat mengguncang kawasan Karangasem dan Bangli tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia, 9 orang luka-luka, dan ratusan rumah rusak parah dan rusak ringan di Karangasem, Bangli, dan Buleleng.

Peristiwa gempa itu mengakibatkan dua korban jiwa tertimbun longsor di Desa Terunyan, Kintamani, Bangli. Keduanya bernama Ni Kadek Wahyu Antari (25) dan Lionel Adi Putra (8). Dua korban jiwa tersebut diketahui merupakan bibi dan keponakan. Jenazah keduanya ditemukan dalam posisi Kadek Antari memeluk Lionel.

Perbekel Desa Terunyan I Wayan Arjana mengatakan, awal mula kejadian diketahui sekitar pukul 04.18 Wita. Berawal dari kejadian gempa bumi, dan tak lama berselang terdengar suara gemuruh dibarengi debu. "Debunya itu sampai Banjar Terunyan. Itu jaraknya sekitar 2 kilometer," kata dia.

Baca Juga: Breaking News! Gempa 4,8 SR Guncang Pacitan Jawa Timur

Ia menambahkan, proses evakuasi saat itu tidak bisa segera dilakukan, karena kondisi sekitar yang masih gelap. Disamping juga warga khawatir jika terjadi longsor susulan.

"Yang pertama ke sini pak Babinsa dan pak Bhabinsa bersama warga sekitar," ucapnya.

Sementara itu, Babinsa Desa Terunyan, I Wayan Asli mengatakan, setelah mendatangi lokasi kejadian, proses evakuasi dilakukan tak berselang lama, setelah memastikan keadaan di sekitar aman dari longsor. "Kami melakukan evakuasi bersama masyarakat Cemara Landung dan masyarakat Desa Abang Batudinding, khususnya Banjar Dukuh," ungkapnya.

Evakuasi membutuhkan waktu hingga tiga jam lebih. Wayan Asli mengungkapkan, saat dievakuasi dua korban yang dinyatakan selamat, yakni Made Mudawati (42) dan Nopa Nopita Sari (18), karena berada di ruang berbeda. Keduanya selamat karena masih mendapatkan oksigen.                                             

Baca Juga: BPBD Wonogiri Imbau Masyarakat Agar Tidak Panik dan Waspada Terkait Gempa dari Pacitan