Find Us On Social Media :
Ilustrasi Penjor (Sonora FM Bali)

Makna Penjor Bagi Umat Hindu, Saat Hari Raya Galungan dan Kuningan

I Gede Mariana - Selasa, 9 November 2021 | 13:45 WIB

Sonora.ID - Dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan pada Rabu 10 November 2021 besok, umat Hindu di Bali sudah menghiasi rumah masing- masing dengan penjor.

Penjor adalah bambu melengkung panjang yang dihiasi dengan rangkaian janur. Selain itu, penjor juga dilengkapi dengan beberapa hasil bumi seperti kelapa, padi, pisang, dedaunan dan lainnya.

Penjor merupakan simbol dari Naga Basuki yang artinya kesejahteraan dan kemakmuran. Bagi umat Hindu di Bali penjor merupakan simbol gunung yang dianggap suci.

Penjor seyogya dipasang tepat pada hari penampahan galungan, setelah jam 12 siang. Hal ini bermakna ketika hari raya penampahan galungan kita sebagai manusia berperang melawan pikiran yang kotor, berperang melawan sifat negatif, dan sifat ego.

Setelah berhasil memenangkan perperangan melawan pikiran serta sifat-sifat tersebut maka sebagai pertanda kemenangan dipasanglah penjor sebagai simbol "kemenangan".

Baca Juga: Pura Langgar Bali Jadi Simbol Toleransi Umat Hindu dan Islam

Didalam lontar Tutur Dewi Tapini juga telah disebutkan bahwa setiap unsur dalam penjor melambangkan simbol-simbol suci yaitu Bambu sebagai vibrasi kekuatan Dewa Brahma, Kelapa sebagai simbol vibrasi Dewa Rudra, Kain Kuning dan Janur sebagai simbol vibrasi Dewa Sangkara.

Kemudian, Pala Bungkah dan Pala Gantung sebagai simbol vibrasi Dewa Wisnu, Tebu sebagai simbol vibrasi Dewa Sambu, Padi sebagai simbol vibrasi Dewi Sri, Kain Putih sebagai simbol vibrasi Dewa Iswara, Sanggah sebagai simbol vibrasi Dewa Siwa, Upakara sebagai simbol vibrasi Dewa Sradha Siwa dan Parama Siwa

Masyarakat Hindu di Bali mengenal 2 jenis penjor, yakni pertama, Penjor Sakral merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan, contohnya upacara Galungan dan piodalan di pura-pura.

Dan kedua, Penjor Hiasan merupakan bagian dari suatu acara yang tidak ada hubungannya dengan upacara keagamaan, contohnya sebagai hiasan lomba desa dan pesta kesenian.

Baca Juga: Kenapa Orang Hindu Bali Harus Melakukan Potong Gigi? Ini Maknanya!