Find Us On Social Media :
Ilustrasi investasi (https://pixabay.com/photos/money-profit-finance-business-2696219/)

Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi Sumatera Selatan

Jati Sasongko - Kamis, 25 November 2021 | 19:30 WIB

Palembang, Sonora.ID - Di tengah pandemi Covid-19, Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan terus tumbuh dan membaik, serta telah memasuki zona pertumbuhan positif selama 2 triwulan terakhir. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan di triwulan III 2021 tumbuh positif sebesar 3,93% (yoy) dan triwulan II 2021 sebesar 5,71% (yoy).

Angka tersebut membaik dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021 yang terkontraksi sebesar -0,40% (yoy). Berdasarkan perkembangan ekonomi saat ini dan berbagai indikator makroekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan memprakirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan secara keseluruhan pada tahun 2021 ini akan membaik dalam rentang 2,66%-3,56%.

“Peningkatan diperkirakan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran dan lapangan usaha di Sumatera Selatan. Selain karena meningkatnya permintaan global, pemulihan ekonomi ini didukung oleh vaksinasi yang terus dilakukan secara masif dan memperbaiki kepercayaan diri masyarakat dalam beraktivitas ekonomi’," demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Hari Widodo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 yang digelar secara hibrida (daring dan luring) pada hari ini (24/11).

Kegiatan PTBI yang mengangkat tema “Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi” ini, diawali dengan mengikuti bersama kegiatan PTBI nasional di Jakarta yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Dalam arahannya, Presiden RI, Joko Widodo, menyampaikan apresiasi atas sinergi dan  komunikasi  yang  terjalin  intens  dan  baik  di antara  jajaran otoritas, baik antara Bank Indonesia, OJK, LPS, dan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan.

Hal ini menjadi kunci dalam mengelola dampak varian delta Covid-19 terhadap perekonomian nasional di 2021, sehingga setiap permasalahan kecil dapat terselesaikan. Selanjutnya Gubernur Bank Indonesia dalam paparannya memprakirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada  tahun  2022  akan mencapai  4,7-5,5%, meningkat dari  3,2-4,0%  pada  tahun  2021.

Perbaikan tersebut   didorong  oleh  berlanjutnya  perbaikan ekonomi  global  yang  berdampak  pada  kinerja  ekspor  yang  tetap  kuat,  serta  meningkatnya permintaan  domestik  dari  kenaikan  konsumsi  dan  investasi.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Investasi Nutrisi atau Gizi Paling Menguntungkan