Find Us On Social Media :
Ilustrasi: Social Loafing dan 5 Faktor Penyebab Seseorang Gagal dalam Kerja Tim (Getty Images)

Social Loafing dan 5 Faktor Penyebab Seseorang Gagal dalam Kerja Tim

Sabian Ray Dhista - Rabu, 1 Desember 2021 | 12:30 WIB

Sonora.ID - Social Loafing yang artinya kemalasan sosial adalah penurunan kinerja seseorang yang disebabkan oleh kehadiran orang lain atau saat berada di dalam suatu kelompok, dibanding ketika bekerja secara individu atau seorang diri.

Pada tahun 1913, istilah ini pertama kali diteliti oleh Max Ringelmann dan diperkenalkan oleh Latane, Williams & Harkins dalam jurnal psikologi mereka yang berjudul, Many Hands Make Light the Work: The Causes and Consequences of Social Loafing

Sangat manusiawi ketika seseorang merasa tidak menjadi sorotan saat berada dalam suatu organisasi ataupun kelompok.

Terlebih lagi apabila orang orang yang berada didalam kelompok tersebut dikenal memiliki segala aspek yang lebih unggul.

Akibatnya, orang tersebut tidak ingin mengerahkan semua bakat dan kemampuannya di dalam kelompok tersebut.

Hal ini menyebabkan, munculnya asumsi bahwa pekerjaan atau tugas akan lebih baik jika dikelola sepenuhnya oleh rekan-rekan lain dalam kelompok. Itulah salah satu alasan terjadinya Social Loafing

Di samping itu, adanya reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) yang bersifat kelompok juga mendorong seseorang untuk mengurangi kinerjanya.

Ketika pekerjaan sukses dan mendapatkan penghargaan, maka hadiah tersebut ditujukan untuk satu kelompok dan dibagi secara merata kepada seluruh anggota. Kondisinya akan berbeda jika hal hal tersebut bersifat individual. 

Terdapat beberapa faktor penyebab Social Loafing, diantaranya:

1. Ekspektasi

Lingkungan tempat kita berada dalam sebuah kelompok akan membentuk bagaimana ekspektasi hasil akhirnya kelak.

Contohnya ketika mengerjakan project bersama orang-orang yang dikenal berprestasi, tentu keinginan untuk berkontribusi turut menggebu-gebu. Namun ada pula kondisi sebaliknya.

Merasa orang-orang dalam kelompok sudah cukup rajin, social loafing adalah tendensi yang mungkin muncul. Ada perasaan bahwa pekerjaan pada akhirnya akan rampung di tangan mereka-mereka yang rajin, tanpa campur tangan dari kita. 

Baca Juga: Sering Disamakan, Ternyata Ini Perbedaan Seorang Leader dan Bos