Find Us On Social Media :
Menparekraf Sandiaga, dalam kegiatan Silaturahmi dan Apresiasi Santri Digitalpreneur Indonesia, di Darunnajah Islamic Bording School, Jakarta Selatan, Sabtu (4/12/2021). (Kemenparekraft)

Menparekraf Dorong Santri Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekraf dan Ciptakan Lapangan Kerja

Jumar Sudiyana - Senin, 6 Desember 2021 | 06:08 WIB

Jakarta, Sonora.Id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berharap para santri yang telah mengikuti program “Santri Digitalpreneur Indonesia” dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi kreatif tanah air khususnya di bidang teknologi digital hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga, dalam kegiatan Silaturahmi dan Apresiasi Santri Digitalpreneur Indonesia, di Darunnajah Islamic Bording School, Jakarta Selatan, Sabtu (4/12/2021).

“Santri Digitalpreneur Indonesia” sendiri merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf yang telah berlangsung selama dua bulan, mulai dari Oktober hingga November 2021. Para santri yang tergabung telah menjalani berbagai jenis jenis pelatihan, yakni animasi 2 dimensi, animasi 3 dimensi, dan audio creative production.

Menparekraf Sandiaga mengatakan bahwa digitalisasi yang dimaksud bukan hanya berjualan online tapi juga menciptakan konten-konten kreatif dan ikut mengambil peran sebagai pelaku ekonomi kreatif.

“Saya ingin para santri bukan mencari lapangan kerja tapi justru menciptakan lapangan kerja. Saya ingin para santri yang mengikuti pelatihan ini bisa menginisiasi kreasi digital seperti film Nussa dan juga Rico the Series,” ujarnya.

Menparekraf menyebutkan bahwa program Santri Digitalpreneur Indonesia ini akan dilanjutkan di tahun 2022 dan akan lebih banyak lagi jenis pelatihannya seperti coding, games, web development, digital marketing, dan pelatihan program entrepreneurship lainnya. Dengan target peserta adalah 1.000 pondok pesantren.

“Kita harus cetak para santri yang betul-betul memiliki daya saing, berkualitas, berkelas dunia, dan saya bermimpi santri-santri ini bukan hanya memiliki ilmu pendidikan digital, iman, dan takwa, tapi mereka juga jago berdagang menjadi para ahli pembiayaan, investasi, bukan hanya di Indonesia tapi mampu bersaing di internasional,” ujarnya.

Baca Juga: Wakil Gubernur DKI: Selain Ilmu Agama, Ilmu Ekonomi juga Penting bagi Santri

Menparekraf pun turut mengajak para santri untuk mulai berfikir konten kreatif seperti apa yang bisa diciptakan untuk berdakwah, bagaimana bisa menebar kebaikan yang berlandaskan empat sifat wajib bagu rasul yaitu sidiq, amanah, tabligh, dan fathonah.

Salah satu mentor Santri Digitalpreneur Indonesia serta Pelaku Usaha Industri Kreatif Subsektor Animasi, Yuda Wirafianto, menyampaikan bahwa antusiasme dari para santri sangat baik. Secara umum para santri sangat berminat dengan dunia digital. Dan pada saat proses pelatihan pun para santri sangat kritis, karena sering melontarkan pertanyaan.

“Saya berharap kedepan santri-santri ini bisa mewarnai zaman bukan diwarnai. Semoga santri kita bisa menjaga nilai keislaman dan memperkuat karakter bangsa,” ujarnya.