Find Us On Social Media :
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19. (Indri Rizkita)

Kasus Varian Omicron Meningkat, Menkes Budi Ingatkan 3 Hal

Indri Rizkita - Rabu, 19 Januari 2022 | 14:15 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik terkait munculnya varian Omicron yang masuk ke Indonesia.

Ia mengatakan, ada tiga hal penting yang tetap harus dilakukan untuk menghindari tertular COVID-19 terutama varian Omicron.

Pertama, tetap taat protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan mengindari kerumunan.

Kedua, bagi yang belum vaksin untuk segera melakukan vaksinasi. Dan ketiga, rutin melakukan pengecekan kesehatan seperti antigen untuk memastikan tidak tertular COVID-19.

Baca Juga: Jenis Masker untuk Menangkal Omicron, Ketahui Sebelum Mencapai Puncaknya pada Februari 2022

“Yang perlu dilakukan ada tiga hal. Pertama masker jangan dilepas, kalau dilepas hindari kerumunan. Kedua, vaksin bagi yang belum. Ajak semua keluarga yang belum divaksin. Karena kalau divaksin kita terkena (terpapar COVID-19) pun Insya Allah tidak masuk rumah sakit. Cepat vaksin terutama orang tua karena orang tua itu yang paling lemah dan rawan. Ketiga jangan takut untuk rutin dites. Positif ketahuan gak apa, nanti Pak Gubernur punya tempat isolasinya. Cepat diisolasi biar tidak menular,” kata Menkes saat konferensi pers ketika meninjau vaksinasi secara langsung di Kubu Raya Kalimantan Barat, pada Rabu (19/01).

Menkes Budi mengungkapkan, varian Omicron memang sudah masuk ke Indonesia dan paling banyak terkonfirmasi di DKI Jakarta.

Omicron dinilai penyebarannya lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya. Namun, Menkes Budi memastikan. Meski ketertularannya lebih cepat tapi orang yang terkonfirmasi lalu dirawat atau meninggal dunia masih jauh lebih rendah.

“Ciri-ciri Omicron ini kita akan melihat kenaikan kasus yang cepat dan tinggi. Kita sudah mulai lihat nasional dari 300 naik ke 1400. Naiknya yang cepat dan tinggi tapi Alhamdulillah di seluruh dunia yang masuk rumah sakit dan wafatnya jauh masih rendah,” ungkapnya.

Terkait work from home (WFH) yang diberlakukan di Jakarta, untuk di Kalimantan Barat sendiri menurut Menkes Budi belum diterapkan, lantaran varian Omicron belum masuk ke Kalbar.

“Untuk di Kalbar karena belum ada Omicron jadi belum ada WFH, yang penting disiplin protokol kesehatan,” tutup Menkes Budi.