Find Us On Social Media :
Covid-19 varian Omicron ()

Kerap Dianggap Tidak Berbahaya, Omicron Juga Memakan Korban Jiwa!

Liliek Setyowibowo - Kamis, 3 Maret 2022 | 17:23 WIB
Sonora.ID - Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Rabu (2/3/2022) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 376 orang sejak Selasa (1/3/2022) hingga Rabu siang.
 
Dengan penambahan tersebut, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia kini berjumlah 149.036 orang. 
 
Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI mengatakan walaupun memang angka kematian ini jauh lebih rendah daripada waktu Delta, tetapi sekian ratus orang meninggal setiap hari tentu perlu dapat perhatian.
 
Apalagi, kalau melihat waktu Delta, tadinya angka kematian 27 Me 2021 adalah 136 orang dan lalu naik menjadi 2.069 wafat pada 27 Juli 2021, jadi di Delta angka kematian naik  sekitar 15 kali lipat dalam 2 bulan.
 
"Nah, pada Omicron ini, pada 3 Januari 2022 yang meninggal 5 orang dan kemarin 376 orang, sudah naik 75 kali dalam 2 bulan juga.
 
Tentu baik dikaji kenapa pada Omicron yang tidak seberat Delta tapi kok kenaikan angka kematian tinggi sekali, dalam kurun waktu yang sama-sama 2 bulan antaranya.
 
Baca Juga: Tubuh Auto Kebal dari Omicron! Ini Cara Makan Bawang Putih yang Benar Biar Tubuh Kebal Penyakit

Sekali lagi, walaupun angka total kematian Omicron memang lebih rendah dari Delta."ungkap Prof Tjandra.

"Sementara itu, kalau kita lihat data dunia yang dikompilasi John Hospkins University per 1 Maret 2022, dicantumkan bahwa Indonesia ada di urutan ke tiga teratas dalam angka fatalitas yang disebut “Observed Case Fatality Ratio”.
 
Angka ini menunjukkan dari setiap 100 kasus COVID-19 dinegara itu maka berapa banyak yang meninggal, jadi jelas menunjukkan dampak penyakit terhadap terjadinya kematian di masing-masing negara.
 
Kita tertinggi ke tiga di dunia dengan angka fatalitas “Observed Case Fatality Ratio” sebesar 2,7%, di bawah Peru dan Meksiko." tambah Prof Tjandra.

Negara Asia lain peringkatnya jauh lebih rendah, yaitu India dan Vietnam di urutan 12 dimana 1,2% kasus COVID-19 nya yang meninggal, dan Jepang di urutan ke 20 dengan 0,5%.
 
Negara yang sedang ramai dibicarakan, Ukraina peringkat ke 6 dengan 2,2% dan Rusia peringkat ke 7 dengan kematian 2,1% akibat COVID-19.  

Prof Tjandra menambahkan, akan amat baik kalau kematian di hari-hari ini dapat lebih terkendali, walaupun jumlahnya memang jauh lebih kecil daripada waktu Delta yang lalu.

 
Baca Juga: Ternyata Demam dan Anosmia Gak Termasuk, Ini 5 Gejala Omicron yang Paling Sering Dirasakan!