Find Us On Social Media :
Ilustrasi tuberkulosis (TBC) (Google)

24 Maret Hari Tuberkolosis Sedunia, Momentum untuk Waspada Bahaya TBC

Jati Sasongko - Rabu, 23 Maret 2022 | 18:45 WIB

Palembang, Sonora.ID – Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai hari Tuberkulosis Sedunia. Indonesia menempati peringkat ke-3 dunia pengidap TBC terbanyak.

Fifi Sofiah, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi (Paru) dari RSUP Muh. Hoesin Palembang kepada Sonora (23/03/2022) mengatakan kuman TBC ada dimana-mana, pasiennya dimana-dimana.

Bila terkena TBC, pasien jadi tidak produktif dan tidak aktif, bahkan pada anak yang terkena TBC tidak hanya paru-paru tapi juga menyerang otak, tulang dan bisa berbahaya.

“Untuk paru-paru ada yang tidak terlalu berat tapi ada yang menyeluruh sehingga berbahya untuk pernafasan anak. TBC sangat menular, penularannya lewat udara, ditempat yang lembab, dan tertutup kadang kita tidak sadar sudah tertular TBC,” ujarnya.

Baca Juga: Simak 7 Makanan Rekomendasi Dokter untuk Mempercepat Pengobatan TBC

Bila dihitung dengan angka, maka dari 10 pasien maka ada satu anak yang menyumbang.

Tapi perlu diingat bahwa anak yang belum sakit tapi menghirup udara yang banyak kuman maka 10 anak yang terpapar bisa 5 diantaranya tidak punya kekebalan tubuh yang baik sehingga saat imun tubuh rendah bisa sakit TBC, ini perlu diwaspadai,ujarnya.

Bila dalam satu rumah ada anggota yang terkena TBC maka perlu dicari tahu apakah ada anggota keluarga yang lain yang juga terkena TBC sehingga dalam program pemerintah mengupayakan investigasi kontak, semua orang dalam rumah dievaluasi apakah ada gejala sakit TBC. Bila diatas 5 tahun ada yang positif diberikan pengobatan pencegahan.

Penting memotong mata rantai penularan pada semua orang dirumah dan mengobati yang sudah mengandung kuman agar tidak aktif.

Gejala anak yang menderita TBC antara lain: