Find Us On Social Media :
Daging sapi yang siap dihidangkan. (Freepik.com)

Mengapa jika Membuat Daging Asap Harus Memakai Daging yang Berlemak?

Rahma Aulia Jeihan - Kamis, 24 Maret 2022 | 19:50 WIB

Sonora.ID - Daging asap adalah metode pengolahan daging dengan menggunakan asap dan panas yang dibuat dari pembakaran kayu pada zaman dulu namun sekarang sudah banyak menggunakan alat smoke yang menghasilkan banyak asap panas, namun lambat terbakar.

Apakah Anda tahu jika daging yang sebaiknya digunakan untuk proses pengasapan yaitu daging yang berlemak?

Oleh karena itu, untuk pengolahan daging asap biasanya menggunakan daging sapi bagian sandung lamur atau brisket. Daging brisket berasal dari bagian dada hingga bawah ketiak sapi.

Proses pengasapan untuk membuat daging asap membutuhkan temperatur yang cukup kecil. Sehingga akan memakan waktu yang cukup lama.

Hal ini sejalan dengan karakteristik daging sandung lamur yang membutuhkan waktu memasak cukup lama karena memiliki serat dan jaringan yang kuat.

Tidak hanya itu, lemak yang ada di dalam daging sandung lamur atau brisket ini juga berungsi untuk melembabkan daging asap.

Baca Juga: ASTAGA! Nyesel Banget Baru Tahu Sekarang, Cuma Tambahkan Nanas Daging Bisa Jadi Selembut Tahu, Yang Ompong Lega Mendengarnya

Mungkin Sebagian besar orang cenderung memilih bagian daging sapi yang padat dan daging tanpa lemak untuk proses pengasapan. Padahal, daging yang tidak ada lemaknya akan membuat daging cenderung kering setelah diasapkan.

Proses pengasapan akan membuat suhu daging menjadi panas, sehingga cairan yang ada di dalam daging akan ikut menguap dan menempel di bagian dalam alat smoke.

Pengasapan daging asap cenderung membuat daging menjadi kering. Apabila tidak ada lemak pada daging, maka daging akan semakin kering.

Dengan kata lain, semakin panas suhu di dalam alat smoke, maka akan semakin kering.

Daging asap memang sangat lezat, tapi kita juga harus tahu aturan porsi memakannya dan disarankan untuk jangan terlalu sering memakan daging asap. Pasalnya, asap yang keluar saat dimasak adalah sumber kontaminan yang berbahaya.

Dilansir dari Laman Kompas.com, ahli diet Culbertson, asap saat pengasapan daging mengandung hidrokarbon aromatic polisklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA) yang terbentuk saat daging dimasak.

HCA maupun PAH bersifat mutagenic, yang bisa memicu perubahan DNA dan meningkatkan risiko kanker tertentu.