Find Us On Social Media :
Ilustrasi minyak goreng. ()

Dampak Positif Larangan Ekspor Migor, Sumsel Kebanjiaran Migor Curah

Jati Sasongko - Sabtu, 14 Mei 2022 | 13:05 WIB

Palembang, Sonora.ID – Salah satu dampak positif kebijakan pemerintah untuk tidak mengekspor bahan baku yang menyangkut minyak goreng adalah ketersediaan minyak goreng yang cukup melimpah.

Ahmad Rizali, Kepala Dinas Perdagangan Prov. Sumsel kepada Sonora (13/05/2022) mengatakan Kementerian Perindustrian telah menambah dua kali lipat stok minyak goreng dari bulan april lalu.

“ Bulan April kuota Sumsel 7300 ton, terserap 55%. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sumsel. Kementrian perindustrian menambah stok itu dua kali lipat. Bulan april lalu semula 4000 liter jadi 8000 liter untuk Sinar Alam Permai, semula 1600 liter jadi 3200 liter untuk Tunas Baru dan Indokarya dari 1700 jadi 3400 liter. Ini sudah sangat melebihi kebutuhan masyarakat sumsel tentang kebutuhan minyak goreng curah di sumsel,” ujarnya.

Ia mengakui saat ini ada kekurangan pengecer di beberapa daerah.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan satgas pangan, polda dan kepala dinas perdagangan kabupaten kota agar daerah-daerah di sumsel yang kosong pengecer agar segera memproses pengecer.

Baca Juga: Turun Sejak Sepekan Terakhir, Berikut Harga Minyak Goreng di Sragen

Diharapkan masing-masing kabupaten bisa menambah 20 pengecer ditempat masing-masing agar distribusi makin lancar.

“ Yang nol pengecer daerah empat lawang, musirawas dan lubuklinggau. Di lahat ada 2 pengecer, lahat 2, muratara 1, ini yang perlu penambahan pengecer,” ujarnya.

Kebutuhan minyak goreng di sumsel sebesar 4000 ton, kementrian perdagangan menambah menjadi 7200 ton. Bulog akan ada penugasan khusus dari kementrian perdagangan, mereka akan menyalurkan minyak goreng kemasan dengan harga minyak curah. Sumsel akan mendapat jatah 1200 ton.