Find Us On Social Media :
Pembukaan POPDA Kalbar 2022 di Gor Pangsuma Pontianak, Gubernur dan Wagub (tengah) Kalbar foto bersama dengan para kontingen tiap kabupaten/kota (Indri Rizkita)

POPDA Kalbar 2022 Resmi Dibuka, Gubernur Sutarmidji: Yang Berkelahi akan Didiskualifikasi!

Indri Rizkita - Rabu, 29 Juni 2022 | 12:35 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Setelah dua tahun tidak digelar, kini Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 resmi digelar pada 29 Juni hingga 3 Juli 2022, yang dipusatkan di Kota Pontianak.

Total keseluruhan atlet dan wasit pada POPDA Kalbar berjumlah 614 orang dari 14 kabupaten/kota yang akan bertanding pada 7 cabang olahraga (cabor).

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji berharap para atlet bisa jujur dan disiplin dalam bertanding, misalnya dengan disiplin dalam penggunaan masker.

“Ketika aktivitas bertanding boleh tidak pakai masker, tetapi untuk pendukung harus tetap pakai masker. Disiplin itu tetap karena pandemi ini belum berakhir,” ucapnya usai membuka secara resmi POPDA Kalbar 2022 di Gor Pangsuma, Rabu (29/6).

Ia mengapresiasi kepada beberapa kabupaten yang masih disiplin dalam penggunaan masker, kabupaten tersebut adalah Mempawah, Bengkayang, dan Landak.

“Saya lihat tadi sudah cukup bagus. Mempawah, Bengkayang, Landak hampir semua menggunakan masker. Secara keseluruhan mereka (kontingen) sudah disiplin menggunakan masker,” katanya.

Baca Juga: Mengenang Sosok Saliman, Kakek Kadisporapar Kalbar yang Jadi Korban Kekejian Jepang

Sutarmidji juga meminta para atlet tidak mengedepankan emosi untuk menghindari perkelahian. Ia menegaskan, jika ada tim yang ditemukan berkelahi saat pertandingan, maka kedua tim tersebut akan didiskualifikasi.

“Saya minta para atlet ini dalam bertanding bisa jujur, disiplin, jangan berkelahi. Kelahi itu cukup di ring tinju saja. Jangan bertanding sepak bola jadi tanding tinju. Kalau terjadi perkelahian, saya minta kepada wasit tegas. Kedua tim mau siapa yang salah siapa yang benar, harus didiskualifikasi,” tegasnya.

Ia menyampaikan, POPDA selain untuk mencari bibit atlet yang berprestasi, juga untuk menjaga kejujuran dan disiplin dari anak-anak (atlet).

“Itu tujuan utamanya, bukan hanya tanding saja. Saya minta ini betul-betul diperhatikan, sehingga penyelenggaraan ini tidak sia-sia,” ingatnya.

Ia yakin, setelah POPDA ini berakhir akan melahirkan atlet yang jujur, disiplin, dan memiliki skill yang mampu berkancah di ajang nasional maupun internasional.

Baca Juga: Peringatan Hari Berkabung Daerah, Wali Kota Pontianak Ingatkan Jaga Keutuhan Negara