Find Us On Social Media :
Semua orang seakan merasa butuh healing. (Shutterstock)

Jangan Salah Kaprah Mengartikan Healing, Simak Penjelasan Berikut

Selando Naendra Radicka - Jumat, 1 Juli 2022 | 19:00 WIB

Sonora.ID - "Kayaknya aku butuh healing, deh. Kerjaan setiap hari berat banget. Aku capek."

Kalimat seperti di atas ialah pernyataan umum yang sering kita dengar hari ini. Banyak orang, terutama generasi milenial, merasa suntuk dan bosan dengan pekerjaan, sehingga yang mereka butuhkan adalah healing.

Tapi, apa arti sebenarnya dari healing? Pengertian istilah dari bahasa Inggris tersebut mungkin bisa kita perdebatkan. Tapi, yang jelas, yang kita perlukan ialah melacak duduk perkara mengapa semua orang beramai-ramai menggunakan istilah tersebut.

Apakah semua pekerjaan di masa modern seperti sekarang memang membuat stres? Tidak juga, sepertinya. 

Kemungkinan lain dari penyebab banyak orang merasa butuh healing adalah karena mereka memang tidak suka bekerja. Alih-alih bekerja, sesuatu yang membuat mereka bahagia hanyalah bersenang-senang.

Perlu diketahui, istilah healing sejatinya merupakan perkara serius di dunia psikologi. Ini berarti, kita, sebagai awam di bidang kesehatan mental, tak boleh dengan seenaknya memakai istilah tersebut.

Sebagaimana bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, healing bisa kita artikan sebagai proses pemulihan. Healing adalah istilah yang diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki trauma mental di masa lalu, dan banyak isu lain yang tak bisa diremehkan.

Ini adalah keadaan di mana seseorang membutuhkan bantuan profesional seperti psikolog dan psikiater, dan bukan untuk mereka yang hanya kelelahan bekerja dan butuh jalan-jalan.

Jadi, apabila kamu adalah pekerja atau mahasiswa, dan kamu merasa lelah dengan pekerjaanmu yang monoton setiap hari sehingga butuh pergi liburan, istilah healing terlalu jauh untuk menggambarkan kondisimu.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Dikit-Dikit Liburan, Lebih Banyak Healing daripada Kerja