Find Us On Social Media :
Kisah Pilu Pedagang Oleh-Oleh Haji Di Asrama Haji Donohudan,Banting Harga (Tribunsolo.com)

Kisah Pilu Pedagang Oleh-Oleh Haji di Asrama Haji Donohudan, Banting Harga!

Yasinta Damayanti - Senin, 15 Agustus 2022 | 21:14 WIB

Solo, Sonora.ID – Kini pedangang air zam-zam dan oleh-oleh haji di Asrama Haji Donohudan (AHD) sudah melakukan berbagai cara agar dagangannya laku terjual.

Dari membuka stand oleh-oleh di lingkungan Asrama Haji Donohudan (AHD) sampai menawarkan langsung ke jemaah yang akan masuk ke bus daerah.

Kesempatan berbelanja oleh-oleh sebelum masuk bus diberikan untuk jemaah haji setelah dilepas oleh  PPIH Embarkasi Solo, dimanfaatkan para pedagang oleh-oleh haji untuk mendapatkan pelanggan.

Banting harga,  khususnya air zam-zam di hari terakhir kepulangan jemaah haji Embarkasi Solo, Minggu (14/8/2022). 

Beberapa pedagang menawarkan oleh-oleh haji ini dengan harganya yang jauh lebih rendah ketimbang sebelum -sebelumnya.

Seperti, harga air zam-zam yang semula minimal Rp 400 ribu untuk 5 liter,kini dijual dengan harga Rp 250 ribu saja.

Menurut salah satu karyawan pusat oleh-oleh haji umroh di Solo,Farel  mengaku meski sudah banting harga tapi penjualan juga tak terlalu signifikan.

Farel mengungkapkan barang daganganya laku tetapi tidak banyak seperti sebelumnya.

Baca Juga: Peringati HUT RI Ke-77, Desa Karangduren Klaten Adakan Balap Traktor

"Laku ya laku. Tapi tidak banyak. Paling cuma 8 ," ujarnya

Ia juga menjelaskan mengenai  hari terakhir pemulangan jemaah harga air zam-zam yang dia tawarkan memang jauh lebih murah atau lebih tepatnya banting harga, dia berharap dengan menurunkan harga yang lebih rendah seluruh air zam-zam dagangannya itu bisa laku semua.

Seperti yang dirasakan oleh pedagang lain,Rujito mengatakan jika dia tetap menjual berbagai oleh -oleh haji ini dengan harga sama.

Rujito  yang memiliki toko pusat oleh-oleh dan perlengkapan haji umroh tak khawatir mengenai produk-produk dagangannya, terutama produk makanan atau air zamzam.

"Kalau Air zam-zam ini kami simpan di tempat yang benar 2 tahun bisa tahan ," ujarnya.

Rujito juga memberikan harga khusus untuk petugas haji,karena selama musim haji ini setiap hari ketemu dengan petugas.

Tetapi kalau ke jemaah harganya normal (harga tatap)

Dia mengaku bersyukur karena haji tahun ini sudah ada, meskipun kuotanya hanya separohnya saja omzet penjualan selama haji ini lumayan, mencapai lebih dari Rp 20 juta.

"Dua tahun kami tidak bisa gerak. Saya mau bisnis lain juga tidak bisa. Bisanya ya di perlengkapan, oleh-oleh haji dan umrah ini. Jujur kami sangat bersyukur sekali," jelasnya.

Baca Juga: Pesan Gibran Saat Pelantikan 51 ASN Di Kota Solo