Find Us On Social Media :
Yuk Kurangi Lemak Visceral yang Berbahaya! (Kementerian Kesehatan)

Yuk Kurangi Lemak Visceral yang Berbahaya!

Saortua Marbun - Jumat, 19 Agustus 2022 | 12:49 WIB
Sonora.ID – Obesitas adalah masalah kesehatan utama yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan.
 
Mengutip sejumlah artikel mengenai obesitas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menyebutkan satu dari tiga orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan satu dari lima anak berusia 5 tahun hingga 12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
 
Setiap kali keseimbangan energi positif (mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada yang anda keluarkan), itu akan mengumpulkan sebagai lemak atau juga dikenal sebagai "jaringan adiposa".
 
Dimungkinkan untuk mengakumulasi jaringan adiposa di wilayah tubuh mana pun, tetapi justru lemak visceral, disimpan di daerah pinggang, yang merupakan yang paling berbahaya bagi kesehatan.

Lemak visceral dikenal juga sebagai lemak yang tersembunyi di dalam tubuh. Lemak visceral yang terletak di dekat hati, pankreas, ginjal dan usus akan bertindak sebagai semacam benda asing.
 
Ini ditafsirkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai sesuatu yang seharusnya tidak ada di sana.
 
Ini adalah penyebab paling umum dari diabetes tipe 2, perubahan lemak darah dan hipertensi.

Anggota Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr. Rimbawan mengatakan semua patologi ini dulunya disebut "Sindrom Metabolik," yang bertanggung jawab untuk menurunkan kuantitas dan kualitas hidup.
 
Baca Juga: Tak Pandang Umur, Kolesterol Bisa Menjerat Siapa Saja Termasuk Anak-anak, Ibu-ibu Waspada Lho....
 
Selain itu, obesitas visceral juga berkaitan dengan pembentukan batu kandung empedu, hati berlemak, sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang terhenti sementara), perubahan memori karena usia dan bahkan beberapa kanker.
 
“Kondisi ini juga dapat muncul karena alasan lain, sehingga mengatasi obesitas tidak serta merta mengurangi atau menghilangkan risiko kesehatan”, ujar Dr. Rimbawan

Ia menambahkan ada banyak alat untuk mendiagnosis dan mengukur obesitas visceral, termasuk USG, computed tomography, dan banyak lagi. Pengukuran yang paling mudah diperoleh adalah lingkar pinggang.
 
Saat ini, pita pengukur bahkan lebih penting untuk memperkirakan status kesehatan seseorang daripada skalanya.
 
Menurutnya, untuk mengukur lingkar pinggang dengan benar, dengan individu berdiri, perimeter terbesar antara tulang rusuk terakhir dan lambang tulang iliaka (bagian paling atas pinggul) harus digunakan.
 
“Untuk pria, pinggang rata-rata tidak boleh berukuran lebih dari 37 inci (94 cm). Untuk wanita, maksimum yang disarankan adalah 31,5 inci (80 cm). Setiap kali angka-angka ini lebih besar dari 40,2 in. (102 cm) untuk pria dan 35 in. (88 cm) untuk wanita, ada risiko yang sangat tinggi untuk mengembangkan diabetes atau penyakit kardiovaskular”, ungkapnya

Lebih lanjut, Dr. Rimbawan memastikan dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan aktif adalah cara paling efektif untuk mengatasi obesitas visceral.
 
Berikut ada 5 tips untuk mengurangi obesitas visceral:
 
1. Olahraga aerobik dan anaerobik secara teratur, termasuk berjalan, menari, berenang, dan bersepeda sesering mungkin.
2. Peningkatan konsumsi protein bernilai tinggi (kedelai, telur, dan daging tanpa lemak).
3. Sertakan sumber serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien yang baik dengan sifat antioksidan dalam makanan sehari-hari Anda. Karbohidrat yang baik, yang memiliki indeks glikemik rendah, juga sangat penting.
4. Hindari kelebihan kalori dari gula sederhana, minuman berpemanis gula, dan makanan berlemak.
5. Dan yang paling penting mengelola stres dan tidur yang baik juga penting untuk melawan obesitas visceral.

Dr. Rimbawan memastikan pentingnya mengatur pola makanan dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh, dengan menerapkan gizi yang seimbang dalam setiap menu makanan yang dikonsumsi seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayur disertai penurunan konsumsi daging.

“Konsumsi juga protein bermutu tinggi, tetap penuhi kebutuhan cairan dengan konsumsi cairan setara 8 gelas air, selain itu perlu memperhatikan asupan beberapa vitamin dan mineral. Semua itu dapat berdampak positif pada kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan di masa sekarang dan mendatang,” tutup Rimbawan.
 
Baca Juga: Diet Ekstra hingga Gak Mau Sarapan? WADUH, Malah Bikin Petaka dan Diabetes! Kok bisa?