Find Us On Social Media :
Omicron (kompas.com)

Seberapa Bahayakah Subvarian baru Covid-19 Omicron XBB ? Ini Penjelasan Dokter

Jati Sasongko - Rabu, 26 Oktober 2022 | 10:50 WIB

Palembang, Sonora.ID - Indonesia belum terbebas dari pandemi virus corona. Kabar teranyar, subvarian baru Covid-19 bernama Omicron XBB sudah masuk ke tanah air.

Dr. Harun Hudari, Sp.PD, KP.TI, FINASIM, Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSMH Palembang kepada Sonora (23/10/2022) mengatakan XBB merupakan subvarian Omicron baru, strain BA.2.10.

Turunan varian ini pertama kali muncul di India pada Agustus 2022. Omicron subvarian XBB sudah terdeteksi di sejumlah negara seperti Singapura, Australia, Bangladesh, Denmark, India, dan Jepang.

Menurut pengamatan negara-negara yang terpapar, tingkat penularan subvarian XBB sama seperti varian corona saat ini dan tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.

“Terjadi peningkatan kasus yang tinggi di singapura. Sekarang sudah diatas sepuluh ribu kasus harian, tapi sedikit yang dirawat. Sedikit juga yang dirawat karena komplikasi dan meninggal. Ini hanya dianggap letupan-letupan vairan omicron,” ujarnya.

Baca Juga: Waspada Penularan Covid-19 Varian XBB, Kemenkes Minta Masyarakat Perkuat Prokes

Ia menambahkan setiap sub varian memiliki kekhasan tersendiri. Biasanya kecepatan menularnya selalu mendahului varian sebelumnya. Keganasannya tidak terlalu, banyak yang positif tapi yang dirawat di rumah sakit sedikit.

Pengobatannya sama seperti pengobatan covid pada umumnya. Untuk menentukan apakah virus tergolong varian omicron XBB, sampelnya perlu dikirim ke Jakarta terlebih dahulu karena peralatannya lebih lengkap.

Pandemi di tanah air belum berakhir, oleh sebab itu ia menghimbau agar masyarakat tetap waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta tetap menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).

Adapun menurut Kementerian Kesehatan Singapura, pasien yang terpapar subvarian XBB menunjukkan gejala ringan seperti sakit tenggorokan atau demam ringan.