Find Us On Social Media :
Kata-kata sindiran bahasa Jawa. ()

50 Kata-kata Sindiran Bahasa Jawa yang Lucu dan Ngena

Kumairoh - Minggu, 6 November 2022 | 12:10 WIB

Sonora.IDKata-kata sindiran Bahasa Jawa kerap dilontarkan seseorang saat mereka merasa kesal dengan orang lain.

Tak hanya mengungkapkan kekesalan, kata-kata sindiran juga bisa menjadi salah satu cara untuk menasehati orang lain secara tidak langsung.

Biasanya, kata-kata sindiran bahasa Jawa bernada lucu karena bertujuan agar tidak memacu keributan dan pertikaian dua belah pihak.

Kamu bisa menggunakan kata-kata sindiran sebagai ekspresi saat tidak suka dengan orang tertentu. Dengan kata-kata sindiran, cukup mewakili perasaan kesal atau tak suka.

Ada banyak kata sindiran yang bisa kamu lontarkan pada orang yang menyebalkan. Berikut Sonora.ID rangkum 50 kata-kata sindiran dalam Bahasa Jawa:

Baca Juga: 40 Pantun Sindiran Bayar Hutang: Cara Halus Tapi Bisa Buat Tersinggung

1. "Adewe ki mati-matian dinggo konco. Lah konco matai-matiian dinggo mateni adewe."

(Kita mah mati-matian buat teman, lah teman mati-matian buat matiin kita)

2. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing."

(Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering)

3. "Kadang mripat iso salah nyawang, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, nanging ati ora bakal iso diapusi."

(Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi)

4. "Kadang niat apik ora mesti ditanggepi wong liya apik. Sante lain kalem bae."

(Kadang niat yang baik tidak selalu ditanggapi orang lain baik. Santai saja)

5. "Konco kok moro nek butuh tok. Rumangsamu aku pom bensin?"

(Teman kok kalau datang hanya pas butuh saja. Menurutmu aku ini pom bensin apa?)

Baca Juga: 3 Contoh Teks Eksposisi Bahasa Jawa, Lengkap dengan Pengertian dan Strukturnya

6. "Kowe ngelih banget, po? Nganthi mangan omonganmu dewe"

(Kamu lapar banget? Sampai makan omonganmu sendiri?)

7. "Ngapusi kui hakmu. Nek kewajibanku yo mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."