Find Us On Social Media :
Tarif PDAM Tirta Musi Masih Menunggu Inflasi Normal ()

Penyesuian Tarif PDAM Tirta Musi Masih Menunggu Inflasi Normal

Jati Sasongko - Jumat, 25 November 2022 | 07:50 WIB

Palembang, Sonora.ID - Direktur Operasional PDAM Tirta Musi Palembang Andi Wijaya kepada sonora (24/11/2022) mengatakan bahwa PDAM Tirta Musi akan melakukan penyesuaian tarif, penyesuaian tarif akan dilakukan setelah melihat kondisi inflasi terlebih dahulu.

“Penyesuaian tarif dilakukan karena sudah lama tidak ada penyesuaian tarif. Terakhir tahun 2022 atau sudah 11 tahun lalu, disisi lain semua biaya meningkat. Biaya listrik, obat air, jasa meningkat oleh sebab itu perlu penyesuaian tariff agar perusahaan lebih sehat. Rencana kenaikan 15 %, tapi setiap kelas berbeda-beda. Kelas subsidi 7,5%, kelas keluarga 12,5%, kelas niaga 17,5%, rata-rata 15%. Ini masih diusulkan ke dewan pengawas dan walikota. Masih dikaji data dari BPS dan BPKP jadi belum dilakukan kenaikan karena masih menunggu kondisi masyarakat. kondisi inflasi masih tinggi 5%, dikhawatirkan akan membebani masyarakat. bila inflasi sudah normal akan dilakukan penyesuaian tariff,” ujarnya.

Ia mengatakan kendala utama PDAM Tirta Musi adalah didaerah Palembang timur seperti kalidoni, mata merah, sungai baung.

Di sana neraca air masih negative artinya permintaan pelanggan terhadap debit lebih besar dari pada kemampuan memproduksi.

Pelanggan PDAM Tirta Musi saat ini berjumlah 322 ribu pelanggan, pertahun ditargetkan ada peningkatan 12 hingga 15 ribu pelanggan. Peningkatan pelayanan dilakukan dengan membangun intake, instalasi pengelolaan , booster untuk distribusi.

Baca Juga: Bendung Karet Bocor Diterjang Banjir, 17 titik pelanggan PDAM Kota Denpasar Terdampak

“Hampir semua kota Palembang sudah teraliri air,bahkan daerah perbatasan seperti Tegal Binangun terlayani. Rencana 2023 akan dibangun terus instalasi pengelolaan air terutama di Palembang timur, untuk Palembang ulu dan barat sudah selesai,” ujarnya.

Ia mengatakan efisiensi penagihan di atas 90 %, sudah baik, terima kasih untuk kesetiaan pelanggan membayar tagihan air. Kebocoran air 20%, artinya produksi air 1000 liter yang hilang 200 liter.

Ini banyak terjadi di sambungan-sambungan ke rumah-rumah, pipa bocor, kepotong, tergali, pecah. Tapi dibandingkan nasional masih kecil. Nasional 33%, Palembang 20%.

“Untuk masyarakat yang belum teraliri air bersabar karena saat ini sedang membangun instalasi baru. Penyesuaian tariff adalah untuk kesehatan perusahaan agar lebih baik. Agar berhemat karena tariff kita termasuk termurah. 1 meter kubik 4 ribu rupiah atau 1000 liter sama dengan 5 drum. 1 drum 800 perak, betapa murah, jadi berhemat untuk membagi yang belum teraliri,” tutupnya.

Baca Juga: Menanti Status Baru PDAM Bandarmasih. Akta Notaris Pendirian Ditandatangani