Find Us On Social Media :
Humas Human Initiative ()

Human Initiative Komitmen Wujudkan Kolaborasi Dalam Menggerakkan Kebaikan Untuk Memartabatkan Manusia

Oki Prakoso - Selasa, 10 Januari 2023 | 19:45 WIB

Sonora.ID - Hadir sebagai organisasi kemanusiaan, Human Initiative mengajak agar semua pihak bekerjasama dan berkolaborasi untuk memastikan gerakan kemanusiaan terus berlanjut, semakin tumbuh dan semakin kokoh sebagai upaya menjawab krisis kemanusiaan yang terjadi terkhususnya dalam menghadapi potensi resesi global pada tahun 2023.
 
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati pada saat menghadiri Humanity Outlook 2023 dengan tajuk 'Humanitarian Financing and Volunteerism Towards Global Recession’. Agenda ini dilaksanakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta Pusat, (Selasa, 10/01/2023).
 
"Kita harus berkolaborasi tidak mungkin kita sendirian, semua pihak harus berkolaborasi mulai dari Pemerintah, masyarakat sipil, lembaga-oembaga sosial hingga akademisi. Dalam praktek yang terkecil sebagai entitas organisasi kemanusiaan (kita) harus bisa survive untuk menjadikan organisasi kemanusiaan yang berkontinuitas." Ujar Tomy.
 
Baca Juga: Kapolres Kubu Raya, Tingkatkan Sinergitas Dan Kolaborasi Melalui Silahturahmi ke KPU dan Bawaslu
 
Organisasi Kemanusiaan Human Initiative (HI) yang telah memasuki usia ke 23 Tahun pada Desember 2022 kemarin menyatakan kesiapan untuk terus bekerja menggerakkan kebaikan dalam rangka memartabatkan manusia.
 
Penguatan kesiapan ini menjadi penting mengingat tantangan kemanusiaan ke depan semakin berat khususnya pada potensi Krisis Ekonomi Global Pasca Pandemi di tahun 2023.
 
Tomy Hendrajati, mengatakan bahwa proyeksi terjadinya resesi global tahun 2023 menjadi ancaman nyata. Hal ini tentu saja akan memberi dampak pada  sektor kemanusiaan.
 
“Maka Milad Human Initiative ke-23 yang jatuh pada 10 Desember 2022 lalu, menjadi momentum kami menghadirkan visi dan misi baru yang diharapkan terwujud pada tahun 2030. Hadirnya visi baru 2030 ini dilakukan sebagai upaya mengokohkan peran kelembagaan Human Initiative menghadapi tantangan kemanusiaan global khususnya akibat dari Resesi Ekonomi tahun 2023,” ujarnya.
 
Tentu saja dampak kemanusiaan akibat Resesi Ekonomi Global 2023 ini bukanlah tantangan satu – satunya.
 
Baca Juga: AJI Kota Medan: Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi Adalah Hak Siapa Saja!

“Di luar hal tersebut masih ada dampak kemanusiaan dari berbagai kejadian bencana alam sebagaimana tahun 2022 dan krisis kemanusiaan akibat konflik sosial yang terjadi khususnya pada level regional dan global,” lanjut Tomy menambahkan.

Senada dengan Tommy, Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia, Surya Rahman Muhammad mencatat angka krisis kemanuasiaan pada tahun 2022 semakin meningkat.
 
Hal ini juga tidak lepas imbas dari pandemi Covid-19 secara global dan juga bencana alam serta berbagai konflik sosial yang terjadi.
 
"Pada tahun 2022, orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan mencapai angka 274 juta jiwa di seluruh dunia. Ditahun 2023 terdapat 339 juta jiwa atau bertambah sekitar 65 juta jiwa yang membutuhkan bantuan kemanusiaan."
 
Untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus upaya untuk beradaptasi dengan dinamika perubahan, pada tahun 2023 ini Human Initiative akan memulai perjalanan gagasan baru organisasi yang tertuang dalam Rencana Strategis periode 2023-2030.
 
Dalam rancangan Rencana Strategis ini tertuang Visi 2030 yakni: Menggerakkan Kebaikan untuk Memartabatkan Manusia.
 
Baca Juga: 29 PMI Dipulangkan dari Turki, AP3MI Desak Polda Bali Berantas Human Trafficking

Lahirnya visi ini merupakan hasil refleksi perjalanan sekaligus juga ikhtiar menjawab tantangan masa depan.

Pada pernyataan visi ini, Human Initiative ingin terus menjadi bagian dari ikhtiar menggerakkan kedermawanan publik yang kemudian dikonversi menjadi upaya – upaya program yang bersifat inklusif guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam upaya memartabatkan setiap manusia. 
 
Untuk menjalankan Visi ini, Human Initiative mencoba merumuskan tiga Misi Utama yakni Mengokohkan tata kelola organisasi yang adaptif, inovatif, dan berdaya jangkau global; Menguatkan kolaborasi inklusif antar pemangku kepentingan dalam penanggulangan krisis kemanusiaan dan pembangunan masyarakat; serta Mengembangkan program dengan mengoptimalkan sumber daya masyarakat untuk mendorong kemandirian.
 
Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Kutil Secara Alami, Dijamin Gak Tumbuh Lagi