Find Us On Social Media :
Stem Cell, Terobosan Baru Dukung Wellness Tourism Kota Solo (Kompas.com)

Stem Cell, Terobosan Baru Dukung Wellness Tourism Kota Solo

Nafila Cholifah - Jumat, 10 Februari 2023 | 14:30 WIB

Solo, Sonora.ID - Wellness Tourism atau wisata kesehatan menjadi peluang wisata baru di Kota Solo.

Hal ini ditandai setelah adanya kerjasama antara Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Tristem Medika Indonesia.

Kedua belah pihak menandatangani nota kesepakatan kerja sama di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2PTOOT) di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (9/2/2023).

Terobosan di bidang kesehatan ini diawali dengan terapi stem cell atau sel punca yang memiliki khasiat untuk mengobati penyakit dan salah satu perawatan kecantikan. Kini sel punca ini menjadi salah satu jalan untuk membangun wisata kesehatan atau Wellness Tourism di Kota Solo.

Siti Wahyuningsih, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kota Solo, menyampaikan bahwa Kota Solo menjadi salah satu dari empat perencanaan Wellness Tourism.

“Solo, Jogja dan Bali akan menjadi lokasi Wellness tourism,” ungkap Siti saat ditemui oleh wartawan di BRIN, Tawangmangu, Karanganyar, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga: Datang ke Balai Kota Solo, KGPH Purboyo Serahkan Masterplan dan Undangan Kirab Jumenengan

Dalam pelaksanaan Wellness Tourism di Kota Solo, Siti menyebutkan dalam pelaksanaanya tak hanya dilakukan oleh pemerintah Kota Solo saja. Siti mengatakan, bahwa nantinya Wellness Tourism juga akan memerlukan kerja sama dan koordinasi dari pemerintah daerah di Soloraya.

“Program Wellness Tourism sudah diterapkan di luar negeri, kolaborasi antara kesehatan dengan pariwisata untuk dapat memulihkan ekonomi,” kata Siti.

Kepala DKK Solo ini mengatakan, penerapan Wellness Tourism yang sudah ada luar negeri dapat mengancam kondisi ekonomi Indonesia. Pasalnya, Siti mengatakan rata-rata yang menggunakan program Wellness Tourism di luar negeri merupakan warga negara Indonesia sendiri.

“Dulu ada penerbangan langsung dari Solo ke luar negeri dengan harga murah, sehingga ini bisa jadi ancaman bagi kondisi kita, apalagi program Wellness Tourism tidak segera diterapkan di Indonesia,” jelas Siti.

“Di Solo sendiri, transportasi lengkap ada kereta bandara, akses tol uga ada, jika ada kolaborasi antara pariwisata dengan kesehatan bisa meningkatkan perekonomian baru,” ungkap Siti. 

Baca Juga: Tak Pelit Ilmu, Pedagang di Pasar Legi Solo Berbagi Tips Pilih Durian