Find Us On Social Media :
Para pemain Lakon Orang-orang Berbahaya sesaat setelah tampil bersama Ganjar Pranowo. ( Dok. Sonora Semarang/Cheivon)

Lakon Orang-orang Berbahaya, Butet Kartaredjasa: Merayakan Keberagaman Indonesia

Citra Stella - Jumat, 17 Februari 2023 | 16:45 WIB

Sonora.ID - 'Jangan kapok menjadi Indonesia' sebuah tagline yang diutarakan Butet Kartaredjasa dalam sambutan awal pada pementasan lakon Orang-orang Berbahaya.

Orang-orang Berbahaya merupakan pertunjukkan Indonesia Kita yang ke-38 yang diadakan pada Kamis malam (16/02/2023) di Padma Hotel Semarang.

Lakon ini ditulis dan disutradarai oleh Agus Noor dan menampilkan Butet Kartaredjasa, dan para seniman panggung seperti Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Inaya Wahid, Susilo Nugroho, Yu Ningsih, dan masih banyak lagi.

Indonesia Kita, kembali mementaskan kembali lakon Orang-orang Berbahaya setelah terakhir kali ditampilkan pada 17-18 November 2022 di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Pendiri Indonesia Kita, Butet Kartaredjasa menyampaikan bahwa pementasan ulang Orang-orang Berbahaya ini untuk membekali masyarakat supaya semakin cerdas memilih calon pemimpinnya sekaligus untuk mengendorkan ketegangan syaraf di tahun politik. Belajar berpolitik secara sehat dan menyegarkan. Ia juga menambahkan bahwa berpolitik itu juga bisa dikemas dengan kejenakaan.

Pentas pada Kamis malam dimulai sekitar Pukul 20.00 WIB, diawali dengan sambutan oleh Butet Kartaredjasa.

Pementasan yang berlangsung selama 3 jam itu mengangkat kisah misteri kasus yang diselidiki oleh dua orang detektif.

Kisah misteri yang ditampilkan akan mengikuti penyelidikan dua detektif yang mencoba memecahkan teka-teki pandemi kegilaan yang menjangkiti banyak orang sehingga banyak yang kemudian dimasukkan ke rumah sakit karantina.

Kedua detektif menyamar untuk bisa masuk ke dalam rumah sakit itu dan mendapati banyak pejabat-pejabat tinggi di masa lalu, ada di sana, dari hakim sampai pensiunan polisi. Orang-orang ‘penting’ di masa lalu inilah yang akan membuat kedua detektif ini menemukan kisah-kisah masa lalu yang mencengangkan.

Pertunjukkan ini dihidupkan dengan musik yang diaransemen oleh Arie Pekar dan Jakarta Street Music serta para penari yang dikoreografi oleh Josh Marcy. Pementasan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari para seniman, pekerja kantoran hingga mahasiswa. Tak luput pula, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir dari awal hingga pementasan selesai.

“Pertunjukkan yang sangat menghibur” begitu kesan yang disampaikan Pak Ganjar ketika dipersilakan untuk naik ke panggung oleh Butet Kartaredjasa.

Kesan yang hangat juga datang dari Damara, salah seorang mahasiswa Undip yang turut hadir di pementasan, “Pertunjukkannya lucu abis. Lakon yang paling kena Cak Lontong dan suka banget sama suara dari Bonita.”

“Lakon yang paling kena, Inayah Wahid, karena apa yang disampaikan relate dengan keadaan negeri ini, mewakili rakyat hehe”, kesan dari Veda, seorang pekerja kantoran.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News