Sonora.ID - Jika mengkaji Demonologi dalam ajaran Hindu Bali terdapat berbagai wujud mahkluk Bhuta Kala yang dimuat dalam berbagai lontar atau kitab-kitab kuno Bali, Bhuta Kala umumnya disebutkan merupakan penyebab terjadinya ketidakstabilan dan keseimbangan antara Bhwuana Agung dan Bhwuana Alit yang dapat mengganggu (ngrebeda) kehidupan manusia dan alam ini.
Bhuta Kala, yang dalam ajaran Hindu Dharma yaitu merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan dan kerap digambarkan Bhuta Kala sebagai sosok iblis besar dan menakutkan seperti wujud raksasa .
Para iblis yang tercipta dari murka Dewi Parwati dalam wujud beliau sebagai Dewi Durga Bhairawi, mereka disebut sebagai sumber dari wabah, penyakit, dan segala kekacauan di dunia. Karena itulah dilaksanakan upacara Bhuta Yadnya untuk menetralisir kekuatan para Bhuta tersebut agar tercipta keseimbangan di dunia.
Dikutip dari Calonarangtaksu dijelaskan jika Dalam Lontar Panca Durga, disebutkan Dewi Durga bersemedi di segala penjuru mata angin, terciptalah sembilan Bhuta yang kemudian menempati setiap mata angin, mereka adalah:
Baca Juga: Arti Kenyang di Bahasa Bali, Jangan Salah Ucap saat di Bali!
- Bhuta Janggitan di timur, menyembah kepada Dewa Iswara
- Bhuta Langkir di selatan, menyembah kepada Dewa Brahma
- Bhuta Lembu Kaniya di barat, menyembah kepada Dewa Mahadewa
- Bhuta Taruna di utara, menyembah kepada Dewa Wisnu
- Bhuta Tiga Sakti di tengah-tengah, menyembah kepada Dewa Siwa