Find Us On Social Media :
ilustrasi, Khutbah Jumat Bulan Ramadhan 2023 (Freepik)

3 Khutbah Jumat Bulan Ramadhan 2023 yang Penuh Makna

Syahidah Izzata Sabiila - Kamis, 23 Maret 2023 | 17:30 WIB

Sonora.ID - Kali ini akan diulas beberapa kumpulan khutbah Jumat bulan Ramadhan 2023 yang penuh makna.

Salah satu bagian dari sholat Jumat adalah khutbah Jumat.

Khutbah berasal dari bahasa Arab 'khotbah' yang artinya pidato atau ceramah.

Saat khutbah Jumat, khatib dapat menyampaikan nasihat, ajakan, informasi kepada jamaah sebelum melaksanakan sholat Jumat yang dihadiri oleh umat muslim laki-laki.

Ada beragam tema yang bisa dibawakan dalam khutbah Jumat.

Saat bulan Ramadhan, ada berbagai tema ceramah yang bisa disampaikan.

Berikut kumpulan khutbah Jumat bulan Ramadhan 2023 yang penuh makna dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Pertama dan Kedua, Lengkap dan Bisa Jadi Referensi

Kumpulan Khutbah Jumat Bulan Ramadhan 2023

1. Khutbah Pertama: Keistimewaan 5 Huruf Ramadhan

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Mengawali khutbah ini, tidak bosan-bosannya, khatib mengajak kepada diri khatib pribadi dan seluruh jamaah untuk senantiasa bersyukur pada Allah swt atas segala anugerah nikmat yang kita terima dalam kehidupan ini. Dan juga mari kita terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, bukan hanya diucapkan melalui lisan kita saja, namun terlebih dari itu ditancapkan dalam hati dan diwujudkan dalam perbuatan kita sehari-hari.

Di antara wujud komitmen bertakwa itu adalah senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Perintah untuk senantiasa memiliki ketakwaan yang kokoh ini juga sering disampaikan oleh para khatib dalam khutbahnya dengan mengingatkan umat Islam melalui firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 102:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Bulan Ramadhan menjadi momentum tepat bagi kita untuk lebih memaksimalkan penguatan ketakwaan kepada Allah swt. Pasalnya, pada bulan mulia ini, umat Islam selama sebulan penuh digembleng untuk dapat menahan diri dari segala yang membatalkan ibadah puasa dan juga segala hal yang dilarang Allah lainnya. Ramadhan juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah sebagai bentuk penghambaan kepada Allah swt. Karena memang, bulan Ramadhan memiliki banyak keistimewaan dibanding dengan bulan-bulan lainnya.

Jika kita renungkan, huruf-huruf dalam kata Ramadhan pun mampu mewakili keistimewaan yang ada dalam bulan Ramadhan. Seperti kita ketahui bahwa kata ‘Ramadhan’ (رمضان) terdiri dari lima huruf yakni Ra, Mim, Dhad, Alif, dan Nun. Huruf pertama adalah Ra yang bisa mewakili keistimewaan Ramadhan sebagai bulan Rahmat. Kemudian huruf yang kedua adalah Mim yang mewakili keistimewaan Ramadhan sebagai bulan Maghfirah atau ampunan. Hal ini senada dengan berbagai penjelasan yang disampaikan oleh para ulama:

أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ، وأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرَهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ