Find Us On Social Media :
Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta (kompas.com)

Kemacetan Belum Parah, Gibran Tunda Rekayasa Lalu Lintas Solo

Ria FM Solo - Selasa, 1 Agustus 2023 | 16:40 WIB

Solo, Sonora.ID – Imbas penggarapan jembatan rel keret api layang Simpang Joglo yang memaksa terjadi penutupan jalan, sejumlah daerah di Solo mengalami kemacetan. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka telah memberi solusi atas kemacetan tersebut.

Beberapa waktu lalu, suami Selvi Ananda itu telah berencana untuk merekayasa lalu lintas di Solo. Guna mengurai kemacetan, Ia akan menjadikan jalan dua arah yang berada di titik kemacetan menjadi satu arah.

Tetapi Gibran mengurungkan rencana tersebut. Menurutnya, pemberlakuan rekayasa lalu lintas itu belum terlalu mendesak karena kemacetan yang terjadi di area Simpang Joglo berasal dari pembangunan fisik jembatan rel kereta api Joglo.
“Ya nanti dululah,” ucap Gibran.

Baca Juga: Kunker, Budi Karya Sumadi Apresiasi Pelayanan Apik Batik Solo Trans

Proyek jembatan rel kereta api layang Joglo itu ditargetkan selesai tahun 2024. Gibran memberi penjelasan jika Simpang Joglo adalah kunci kemacetan. Menurutnya kemacetan akan terurai setelah penggarapan proyek itu rampung.

“Kuncinya itu di simpang joglo. Kalau Joglo sudah beres, semuanya beres,” ujarnya hari Selasa (91/8/2023) di Solo.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap setelah terselesaikannya proyek ini dapat mengatasi kemacetan yang bertahun-tahun terjadi di perlintasan kereta api Simpang Joglo, Solo. Targetnya, proyek sudah bisa dioperasikan bulan Juni 2024 mendatang.

“Kita tengah berupaya menyelesaikan jembatan rel kereta api layang dengan elevated sepanjang 270 meter. Proyek itu di Simpang Joglo, Solo,” jelasnya, Minggu (30/7/2023).

Baca Juga: Iriana Jokowi Jadi Tamu Spesial Konser Dewa 19 di Manahan Solo

Mengenai Proyek jembatan rel kereta api layang Joglo ini, Budi Karya menjelaskan bahwa pembuatannya menggunakan besi bulat yang merupakan produk lokal.

Setelah selesai, rel kereta api layang ini akan menjadi teknologi yang pertama di Asia Tenggara.

“Pembuatan rel ini menggunakan 90 persen produk lokal. Ini akan jadi yang pertama di Asia Tenggara,” tutur Menhub.

Penulis: Tegar Taryan

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.