Find Us On Social Media :
ilustrasi 7 Contoh Teks Eksplanasi Sosial Singkat Lengkap Sesuai Struktur (freepik)

7 Contoh Teks Eksplanasi Sosial Singkat Lengkap Sesuai Struktur

Muhammad Aliefuddin Sayyaf - Selasa, 29 Agustus 2023 | 09:10 WIB

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang 7 Contoh Teks Eksplanasi Sosial Singkat Lengkap Sesuai Struktur.

Teks eksplanasi sosial adalah jenis teks yang bertujuan untuk menjelaskan suatu peristiwa atau fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.

Dalam teks ini, penulis memberikan pemahaman tentang penyebab, dampak, dan implikasi dari peristiwa tersebut.

Berikut adalah 7 contoh teks eksplanasi sosial singkat lengkap dengan strukturnya.

Baca Juga: 10 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam Lengkap Beserta Strukturnya

1. Tingginya Angka Perceraian di Kalangan Milenial

Pendahuluan

Tingginya angka perceraian di kalangan milenial menjadi perhatian serius dalam masyarakat dewasa ini. Fenomena ini menggambarkan pergeseran nilai-nilai dan dinamika hubungan interpersonal pada generasi baru.

Penyebab

Perceraian di kalangan milenial dipicu oleh banyak faktor, termasuk perubahan pandangan terhadap pernikahan, tekanan ekonomi, dan kesibukan karier. Nilai-nilai individualisme juga memengaruhi persepsi terhadap komitmen dalam pernikahan.

Dampak

Dampak dari tingginya angka perceraian ini mencakup terhentinya kelangsungan keluarga tradisional, pengasuhan anak yang lebih kompleks, dan dampak psikologis pada pasangan yang bercerai. Masyarakat juga harus menghadapi peningkatan jumlah keluarga terfragmentasi.

Implikasi

Pentingnya pembinaan hubungan sebelum pernikahan dan penyediaan dukungan untuk pasangan muda dalam menghadapi tantangan pernikahan modern menjadi implikasi dari fenomena ini. Pendidikan mengenai komunikasi dan konflik juga penting untuk mengurangi risiko perceraian.

Baca Juga: 12 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial yang Sesuai Struktur dan Pendek

2. Fenomena "Cancel Culture" di Media Sosial

Pendahuluan

"Cancel culture" adalah fenomena di mana seseorang atau kelompok diboikot secara sosial dan ekonomi karena tindakan atau pandangan kontroversial yang mereka miliki. Fenomena ini menggambarkan dinamika kuasa di era digital.

Penyebab

Fenomena ini dipicu oleh meningkatnya akses informasi dan opini di media sosial. Ketidaksetujuan terhadap tindakan atau ucapan yang dianggap merugikan atau melanggar norma sosial memicu gerakan "cancel culture."