Find Us On Social Media :
Ilustrasi makanan sehat. ==== (Freepik)

4 Sehat 5 Sempurna Apakah Masih Valid? Berikut Pembahasannya

Sonora Semarang - Rabu, 4 Oktober 2023 | 15:00 WIB

 

Sonora.ID - Bagaimana Anda mendefinisikan makanan sehat? Apakah Anda mengacu pada konsep "4 sehat 5 sempurna"?

Slogan tersebut mungkin masih lekat dalam ingatan Anda, dan mungkin dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan "4 sehat 5 sempurna".

Namun, tahukah Anda bahwa slogan tersebut saat ini sudah tidak lagi digunakan? Mengapa demikian? Jadi, bagaimana sebenarnya definisi makanan sehat yang berlaku saat ini?

Kenapa slogan 4 sehat 5 sempurna sudah tidak bisa jadi acuan? Slogan ini pertama kali muncul pada tahun 1952, dan sejak saat itu, "4 sehat 5 sempurna" selalu menjadi panduan utama untuk hidup sehat. Awalnya, prinsip ini terinspirasi oleh konsep Basic Four yang populer di Amerika pada tahun 1940-an. Namun, seiring berjalannya waktu, slogan ini tidak lagi relevan dengan gaya hidup saat ini.

Itulah sebabnya Kementerian Kesehatan telah menggantinya dengan panduan gizi seimbang. Panduan ini baru diperkenalkan dan diresmikan pada tahun 2014, sehingga tidak banyak orang yang menyadari bahwa konsep "4 sehat 5 sempurna" tidak lagi berlaku.

Berikut adalah alasan mengapa slogan "4 sehat 5 sempurna" sudah ketinggalan zaman dan digantikan dengan panduan gizi seimbang:

1. Tidak ada ketentuan porsi

Dalam slogan kesehatan yang dulu, tidak ada pedoman atau regulasi mengenai berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi dalam sehari. Meskipun demikian, ketentuan mengenai porsi makanan memiliki peran penting dalam mencegah obesitas dan mengurangi risiko penyakit kronis. Dalam panduan gizi seimbang, Anda juga akan menemukan panduan tentang bagaimana membagi porsi makanan yang sehat di dalam piring makan Anda.

Baca Juga: Resep Karedok Sunda, Makanan Sehat yang Gurih dan Lezat

2. Pesan kesehatan yang tak beragam

Sejak lama, Anda mungkin beranggapan bahwa untuk menjalani gaya hidup sehat, Anda harus mengikuti prinsip "4 sehat 5 sempurna," yang mencakup makanan pokok, lauk dengan protein hewani dan nabati, sayuran, buah-buahan, dan susu sebagai pelengkapnya dalam piring makanan Anda.