PENAJAM, Sonora.ID - Akibat cuaca ekstrem pada Juli–Agustus–September lalu, hasil perikanan tangkap di Penajam Paser Utara (PPU) mengalami penurunan.
Dikonfirmasi media ini, Kepala Dinas Perikanan PPU Andi Trasodiharto saat ditemui di ruangannya, beberapa waktu yang lalu tak menampiknya.
“Adapun latar belakang atau faktor penurunan tersebut diakibatkan cuaca ekstrim, gelombang besar disertai angin Selatan hingga kemarau,” katanya.
Namun secara kumulatif, penurunan tersebut masih masuk di triwulan ke empat. Bisanya, pada tahun – tahun sebelumnya di triwulan ketiga. Terdapat kurang lebih sekitar 6.000 ton perikanan tangkap yang dihasilkan.
“Memang, saat ini masih di angka 4.300 ton. Artinya masih belum memasuki hingga akhir Desember 2023,” jelasnya.
Biasanya, puncak kenaikan perolehan hasil tangkap ikan tersebut terjadi antara bulan November sampai Desember.
“Pada bulan itu, gelombang laut dan angin sudah tenang,” imbuhnya.
Tangkapan, lanjutnya, akan lebih banyak, dan itu hasil untuk menutupi kekurangan di bulan – bulan sebelumnya.
Sementara itu, untuk hasil perikanan budidaya tidak menunjukan angka penurunan yang signifikan. Sangat berbeda dengan hasil perikanan ikan tangkap.
“Karena cara pengelolaan ikan air tawar tersebut tidak cukup rumit dengan keadaan di laut,” jelasnya.
Pemanfaatannya hanya melalui lahan - lahan perkarang saja. Mulai dari jenis ikan Patin Nila hingga Gurame.
“Perikanan budidaya itu masih stabil. Memang untuk saat ini, yang agak sedikit menurun perikanan tangkap,” pungkasnya.