Find Us On Social Media :
Acara Temu Responden Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023, Senin (6/11/2023). (Doc. BI Kalbar)

Perekonomian Kalbar Diprakirakan Akan Tumbuh Positif

William - Sabtu, 11 November 2023 | 14:10 WIB

Pontianak, Sonora.ID - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, N.A. Anggini Sari menyampaikan beberapa analisis yang dilakukan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, diantaranya Perekonomian global melambat dengan ketidakpastian yang semakin meningkat tinggi.

"Perekonomian Indonesia diprakirakan tetap tumbuh baik dan berdaya tahan terhadap dampak rambatan global, " ungkapnya saat kegiatan Temu Responden Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023, Senin (6/11/2023).

Pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi swasta, termasuk konsumsi generasi muda, yang meningkat sejalan peningkatan konsumsi di sektor jasa dan keyakinan konsumen yang masih tinggi.

Pertumbuhan investasi tetap baik didorong berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga: Sambut 11.11 Dengan Kelezatan Anggur Hatten di HARRIS Hotel Pontianak

Sementara itu, pertumbuhan riil ekspor barang menurun seiring pelemahan permintaan dari negara mitra dagang utama, terutama Tiongkok, dan penurunan harga komoditas, sedangkan ekspor jasa tetap tumbuh tinggi sejalan dengan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di Sulampua, Kalimantan, dan Jawa.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan dalam kisaran 4,5-5,3% pada 2023 dan meningkat pada 2024. Berlanjutnya perbaikan ekonomi pada 2024 terutama didorong oleh permintaan domestik sejalan dengan kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan lbu Kota Negara (IKN), " terangnya. 


Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat diprakirakan akan tetap tumbuh positif dikisaran 3.5% - 4.5% didorong oleh perayaan hari besar keagamaan dan nasional (HBKN), keberlanjutan investasi refinery alumina di Kab. Mempawah, dan peningkatan impor barang modal melalui Pelabuhan Kijing.

Namun terdapat beberapa tantangan global dan domestik yang perlu menjadi perhatian utama antara Iain risiko geopolitik yang masih kuat, pertumbuhan ekonomi global cenderung lebih Iambat dari perkiraan, risiko EI-Nino, transisi politik nasional, dsb.

Dari Sisi perkembangan harga, inflasi pada Oktober 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2023 tercatat sebesar 0, 17% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,56% (yoy). Inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (T PIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1 % pada 2023 dan 2,5%±1 % pada 2024.